Popular Post

Viewfinder dan Gerakan Kamera

By : Unknown
VIEWFINDER

Viewfinder adalah jendela pengamat dimana kita bisa melihat obyek-obyek yang masuk ke dalam kamera.

Juru kamera bisa menggunakan viewfinder ini untuk mengatur framing, menyusun komposisi dan memfokuskan gambar. Dalam produksi multikamera pada viewfinder kita bisa menyaksikan hasil gambar yang sedang on air atau masuk program pada switcher di kontrol room dengan menekan tombol return video, sehingga kita bisa melihat bagaimana adegan yang sedang kita rekam dicampur adegan dari kamera lain dengan efek khusus.


GERAKAN KAMERA

a) Pan, Panning

Pan adalah gerakan kamera secara horisontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan) Pan left (kamera bergerak memutar kekiri)





Gerakan pan biasanya dilakukan untuk mengikuti gerakan subyek (orang yang sedang berjalan), mempertunjukkan suatu pemandangan yang luas secara menyeluruh. Gerakan pan secara pelan menimbulkan perasaan menanti. Kadang-kadang panning cepat atau swishpan dilakukan untuk menghubungkan dua peristiwa yang terjadi di dua tempat. Jangan melakukan panning tanpa maksud tertentu. Sebelum melakukan panning hendaknya terlebih dahulu menentukan titik awal dan titik akhir dari shot (adegan) yang akan direkam. Apabila kita mengikuti gerak seseorang yang sedang berjalan (follow camera) berilah ruang kosong yang lebih longgar di depannya. Ruangan kosong ini dinamakan leading space.


b) Tilt, Tilting

Tilting adalah gerakan kamera secara vertikal, mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya.

Tilt Up – mendongak ke atas Tilt Down – menunduk ke bawah. Gerakan tilt dilakukan untuk mengikuti gerakan obyek (peluncuran balon, pesawat take off dan sebagainya), untuk menciptakan efek dramatis, mempertajam situasi. Seperti halnya dengan gerakan panning, alangkah baiknya apabila ditentukan dulu titik awal dan titik akhir shot.


c) Dolly, Track

Dolly atau track adalah gerakan kamera diatas tripod atau dolly mendekati atau menjauhi subyek.

Dolly In – mendekati subyek

Dolly Out – menjauhi subyek


d) Zoom

Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle) atau sebaliknya.

Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up

Zoom out: menjauhkan obyek dari close up ke long shot


Perbedaan visual zooming dengan tracking

Zooming . Memperbesar atau memperkecil obyek dengan mengubah sudut pandang lensa. Dengan zoom in, latar belakang menjadi out focus, gambar menjadi datar. Kesan yang kita peroleh seolah- olah obyek kita dekatkan atau jauhkan dari pandangan kita.

Tracking. Mendekati atau menjauhi obyek dengan mengubah kedudukan kamera. Dengan melakukan dolly in, latar belakang dan latar depan tetap fokus. Gambar lebih mempunyai kedalaman, memberikan kesan lebih dinamis dengan gerak gambar yang sesungguhnya. Gerakan dolly lebih impresif, bila melewati pintu-pintu, lekukan, ataupun mebel dengan maksud menyajikan pandangan subyektif dari adegan.
Tag : ,

Cara Kerja Televisi LCD

By : Unknown
Blok Diagram


Gambar. Kedudukan modul televisi LCD
Blok diagram dari Televisi LCD dapat disederhanakan sesuai panel-panel blok yang ada pada Televisi tersebut, diantara adalah blok panel Tuner, Power Suplay, Mikro Komputer (Main Board) , Mixer, Inverter, dan Panel Kontrol. Input HDMI dan input USB terhubung ke panel Main Board sedangkan input yang lain seperti input AV, Component, RS 232C, RGB input dan Antena input terhubung ke blok Tuner. Untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut:

Bagian dan Fungsi Rangkaian

Tuner


Gambar. Rangkaian tuner
Tuner, berfungsi menerima sinyal RF dari Antena serta mengolah sinyal RF menjadi sinyal video Pada Blok ini sinyal input dari RGB, component serta RS 232C juga dapat dicampur untuk dapat ditampilkan
Power Supply


Gambar. Rangkaian power supply
Blok Power Supply berfungsi mensuplay tegangan kerja semua blok yang ada, Tuner, Main Board, Inverter, Mixer, dan Panel Control. Tegangan AC yang masuk lewat panel diubah menjadi tegangan DC dengan pariasi tegangan sesuai kebutuhan blok mulai dari tegangan rendah sampai DC tegangan tinggi yang mengarah ke inverter. Tegangan Mixer dan Tuner didapat dari pembagian dari rangkaian(blok) Main Board. Trobel pada power suplay akan mengakibatkan televise mati total.
Inverter

Inverter adalah blok rangkaian yang berfungsi sebagai penghasil tegangan tinggi yang berguna untuk memberikan tegangan pada lampu neon yang ada pada panel LCD. Tegangan DC 24 volt dinaikkan dan dirubah menjadi AC tegangan tinggi untuk dapat menghidupkan neon. Putusnya tegangan ke Neon akan mengakibatkan layar LCD menjadi gelap dan suara televise tidak hilang, karena proses suara pada blok Tuner saja.
Mixer

Pengolahan gambar dalam proses scanning dilakukan oleh Mixer. Sinyal gambar yang berasal dari main board oleh mixer dilakukan proses scanning dalam dua bagian gambar kiri dan kanan, apabila salah satu kabel soket kita lepas gambar hanya muncul separuh dan separuh lagi raster putih. Kalau kabel output mixer dilepas keduanya, artinya sinyal video tidak ada maka pada layar Nampak raster putih semua.
Blok Main Board

Blok Mainboard terhubung ke blok Tuner, mixer, control panel dan loud speaker. Pada blok Mainboard ini juga sinyal audio juga diolah sampai menjadi audio yang dapat diumpankan ke Loud speaker, dengan artian power amplifier sudah langsung pada blok ini. Keluaran IF video dari tuner di olah menjadi sinyal video yang diumpankan ke blok Mixer untuk proses scanning. Mainboard juga menerima perintah-perintah pengaturan dari control panel dan melalui remote dalam pengaturan gambar, suara dan program input dan sebagainya. Kerusakan Mainboard berakibat pada gambar, suara dan program pengaturan input.
Control Panel

Control panel terdiri dari dua bagian, panel control untuk pengaturan manual dan panel sensor dari Remote. Panel control manual adalah merupakan kumpulan switch push button yang kita tekan saat mengatur Program ( menaikkan chanel satu tingkat atau menurunkan chanel satu tingkat ), mengatur Volume ( Up atau Down ), tombol mengatur menu, OK, serta tombol pemilih Input. Kerusakan panel manual masih bisa diantisipasi dengan menggunakan Remote.
Panel Remote berisi komponen sensor penerima remote yang akan mengumpankan perintah-perintah ke blok Mainboard untuk diproses. Kerusakan pada blok ini mengakibatkan Remote tidak berfungsi.
Perawatan TV LCD

Untuk perawatan TV LCD, berikut ini merupakan beberapa langkah-langkahnya :

  • Gunakan LCD Seperlunya, Jangan menggunakannya apabila anda tidak perlu-perlu amat dan jangan menggunakannya 24 jam nonstop harus ada waktu jedanya karena setiap barang elektronik ada masa hidupnya (Lifetime).
  • Gunakan type power listrik yang memiliki grounding, karena bisa meminimalisir kerusakan bila terjadi adanya sambaran petir. Pilihan ini merupakan opsional.
  • Lakukan pembersihan secara berkala, minimal 2 minggu 1 kali, agar LCD selalu dalam keadaan jernih dari debu dan kotoran lainnya. Ingat! untuk membersihkannya harus menggunakan kain yang sangat halus yang sudah diolesi cairan khusus pembersih LCD. Bila perlu anda bisa membeli peralatan khusus untuk membersihkan LCD.
  • Jangan melakukan kegiatan pembersihan dalam keadaan listrik masih mengalir, cabut semua kabel yang ada pada LCD untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Adanya air yang masuk kedalam rangkaian LCD akan dapat mengakibatkan kerusakan fatal.
  • Jauhkan LCD dari hal-hal yang mengandung air seperti air hujan, air minum dsb. Karena semua barang elektronik akan terjadi korsleting arus listrik apabila air masuk kedalam komponen elektronik.
  • Simpan LCD ditempat yang strategis dan aman dari jangkauan anak kecil, supaya menghindari LCD anda tidak tersenggol atau menjadi mainan anak kecil.
  • Cabut semua kabel yang berhubungan dengan Komputer (termasuk LCD) ketika terjadi hujan yang disertai petir, karena petir bisa menyambar melalui antena TV dan merambat melalui kabel listrik. Untuk melindungi layar/screen LCD bisa menggunakan Screen Protector yang fungsinya menghalangi debu masuk kedalam LCD.
Tag : ,

Flashing LED

By : Unknown
clip_image002
DAFTAR KOMPONEN
  • IC 1 = NE555
  • R1 = 1 kΩ
  • R2 = 100 kΩ
  • R3 = 390 Ω – 470 Ω
  • R4 = 390 Ω – 470 Ω
  • C1 = 4,7 uF / 16V
  • C2 = 22 nF
  • D1 = LED MERAH
  • D2 = LED HIJAU
TUGAS:
1. Buat lay out sesuai dengan ukuran sebenarnya. Terdiri dari :
  • Tampak Atas,
  • Tampak Bawah,
  • Tata letak komponen
2. Ukuran Lay out Maksimum 4 x 5 cm. (Termasuk tulisan Nama dan Kelas)
3. Gambarkan layout tampak atas, tampak bawah, tata letak komponen pada kertas milimeter dengan ukuran sebenarnya.
4. Gambar lay out tampak bawah ke PCB polos dengan menggunakan tinta permanen (spidol permanen ukuran F atau M)
5. Larut PCB yang telah digambar dengan FeCl3
6. Bersihkan, kemudian solder Komponen Ke PCB
7. Uji Coba Rangkaian
CONTOH LAY OUT TAMPAK ATAS
clip_image004
CONTOH LAY OUT TAMPAK BAWAH
clip_image006
CONTOH TATA LETAK KOMPONEN
clip_image008
CONTOH GAMBAR SEBENARNYA
clip_image010
Tag : ,

TV Digital dan TV Analog

By : Unknown
  • TV Digital
Televisi digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV) atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke pesawat televisi.
Perlu dipahami, TV Digital bukan berarti pesawat televisinya yang digital, namun lebih kepada proses pemindahan (transmisi sinyal) yang dikirimkan adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Televisi resolusi tinggi atau high-definition television (HDTV), yaitu: standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. TV digital memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama.
Televisi analog (televisi yang umumnya ditampilkan pada layar tabung CRT) hanya mempunyai resolusi sebesar :
  • 480i (standar TV NTSC, menggunakan sistem analog 486i dibagi menjadi dua  fields, masing-masing 243 garis)
  • 576i (PAL, 720 × 576 dibagi menjadi dua bidang interlaced, masing-masing 288 baris)
Dengan TV digital, Penonton dimungkinkan melihat gambar berkontur jelas, dengan warna-warna matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada biasanya. HDTV memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog PAL yang digunakan di TV Analog 
  • TV Analog
Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital disebut dengan sistem analog. Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog NTSC (National Television System Committee), PAL, dan SECAM.
Kelebihan sinyal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap gangguan (noise) dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code), serta memungkinkan untuk mengirimkan video dengan kualitas (resolusi) yang lebih tinggi. Walaupun sebenarnya dengan televisi sistem analog juga dapat dikirimkan video dengan kualitas yang sama baiknya dengan televisi digital, akan tetapi akan dibutuhkan frekuensi horizontal (frekuensi bekerjanya trafo flyback) sampai beberapa puluh kHz dengan bandwidth sinyal video sampai 20 MHz. Jadi, apabila menggunakan sinyal analog untuk HDTV akan boros bandwidth. 
  • Perbedaan TV Digital dengan TV Analog.
Di Indonesia akan segera diluncurkan karena Pemerintah juga berpendapat bahwa teknologi televisi digital lebih efisien dalam penggunaan kanal frekuensi dibandingkan teknologi analog yang selama ini dipergunakan. Berdasarkan master plan televisi yang tengah disusun, pemerintah akan mengalokasikan 14 kanal frekuensi. 10 kanal frekuensi kini telah dialokasikan bagi televisi swasta yang telah beroperasi. Satu kanal untuk TVRI, satu kanal untuk televisi lokal, dan dua kanal untuk televisi digital. Walaupun televisi digital harus banyak melakukan adaptasi terhadap jangkauan yang telah dapat dicapai oleh televisi analog. Penerapan siaran TV digital sebagai pengganti TV analog pada pita UHF dilakukan secara bertahap sampai suatu batas waktu cut-off  TV analog UHF yang ditetapkan (2015 di kota besar dan 2020 secara nasional).
Wilayah layanan TV digital, sistem penerimaannya tetap free-to-air DVB-T sama dengan wilayah layanan TV analog UHF sesuai Keputusan Menteri Perhubungan No. 76 Tahun 2003. Alokasi kanal frekuensi untuk layanan TV digital penerimaan tetap free-to-air DVB-T di Indonesia adalah pada band IV dan V UHF, yaitu kanal 28 – 45 (total 18 kanal) dengan lebar pita masing – masing kanal adalah 8 MHz. Namun, setiap wilayah layanan diberikan jatah hanya 6 kanal, karena 12 kanal lain digunakan di wilayah – wilayah layanan sekitarnya (pola reuse 3 grup kanal frekuensi). TV digital, katanya, memang menuntut keterlibatan banyak pihak, di antaranya perusahaan seluler, sedangkan pemerintah berfungsi untuk melindungi produk TV digital dan sebagai regulator.
Untuk menyusun strategi migrasi ke teknologi digital, pemerintah diusulkan membentuk Komisi Nasional Televisi yang beranggotakan departemen dan kalangan lembaga penyiaran. Pada 2004 diharapkan Komisi ini sudah terbentuk, sehingga sosialisasi dan uji coba televisi digital dapat dilakukan.
Perbedaan mendasar antara TV Digital dengan TV Analog
Perbedaan yang paling mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital, siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.
Perbedaan TV Digital dan TV Analog hanyalah perbedaan pada sistim tranmisi pancarannya, kebanyakan TV di Indonesia, masih menggunakan sistim analog dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekwensi Carrier, Sedangkan pada Pada sistim digital, data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.
Orang awam pun dapat membedakan dengan mudah, jika TV analog signalnya lemah (semisal problem pada antena) maka gambar yang diterima akan banyak ‘semut’ tetapi jika TV Digital yang terjadi adalah bukan ‘semut’ melainkan gambar yang lengket seperti kalau kita menonton VCD yang rusak. Kualitas Digital jadi lebih bagus, karena dengan Format digital banyak hal dipermudah.
Siaran TV Satelit Dulu memakai Analog. Sekarang sudah banyak yang digital. Tidak semua TV satelit memakai sistim Digital. Di beberapa satelit Arab masih banyak yang memakai mode analog. Sebenarnya untuk menerima siaran digital untuk TV yang analog tidaklah terlalu mahal. Receiver ini hanya tinggal pasang antena dan kemudian AV nya colokkan ke TV. Untuk siaran TV satelit namanya DVB-S (Digital Video Broadcasting – Satelite). Sedangkan untuk di daratan namanya DVB-T(Digital Video Broadcasting – Terresterial)
Jika anda melihat Indosiar atau Metro TV atau RCTI melalui satelit anda bisa melihat siaran TV Digital. Tidak Harus plasma, Tidak harus HD, karena stasiun TV Nasional masih memakai SDTV meskipun mereka memancarkan secara digital lewat satelit. Dengan memakai TV 14 inchi yang paling murahpun anda bisa menonton TV digital. Sedangkan jika anda membeli TV LCD, hampir semua bisa menerima signal Digital tanpa alat tambahan karena sudah dilengkapi dengan receiver digital.
  • Dampak yang timbul akibat adanya system siaran digital di Indonesia.
Saat ini populasi pesawat televisi tidak kurang dari 40 juta unit, dengan pemirsa lebih dari 200 juta orang, jauh lebih banyak dibandingkan dengan komputer, yang hanya sekitar 5,9 juta unit. Terlihat bahwa penggemar televisi begitu banyak di Indonesia .
Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak) jadi televisi memiliki arti dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi ini mampu mengubah peradaban dunia. Semua gambar televisi dibentuk oleh titik tunggal cahaya yang bergerak bolak-balik, depan-belakang atau atas-bawah, secara cepat pada layar televisi yang tak tampak oleh mata, sehingga yang terlihat hanyalah rangkaian gambar.
Pada tahun 1884 Paul Nipkow mencetuskan ide tentang pemindaian gambar dengan cara memecahkanya ke dalam rangkaian titik cahaya yang bergerak secara linear menyeberangi sudut pandangan. Sinyal televisi bekerja seperti radio AM, terkecuali dalam penghubung pembawa frekuensi tinggi. Pada radio dari suara besar ke lembut sedangkan televisi dari terang ke gelap. Perangkat televisi disinkronisasikan dengan transmiter untuk menghasilkan pola yang tepat dari sebuah piksel yang akan ditempatkan pada layar.
Televisi ditransmisikan dengan dua pita frekuensi, VHF (very high frequency) dan UHF (ultra high frequency), dan setiap saluran memiliki lebar pita keseluruhan mencapai 6 MHz. Jaringan televisi pertama menggunakan kabel coaxial dan teknologi gelombang mikro. Pada tahun 1970-an satelit menjadi standar dalam menghubungkan kabel dan jaringan penyiaran kepada afiliasi mereka dan untuk mentransmisikan berita lokal dan pergelaran olahraga ke kantor berita pusat. Saat ini, jaringan serat optik juga ikut digunakan.
Kemunculan televisi digital di indonesia harus dipikirkan dampak dan konsekuensinya karena selama ini masih banyak masyarakat yang menggunakan dan terbiasa dengan televisi telivisi analog. Sedikit ketidaknyamanan yang mau tidak mau harus diterima dengan peralihan ke TV digital ini adalah:
  • Perlunya pesawat TV baru atau paling tidak kita perlu membeli TV Tuner baru yang harganya bisa dibilang cukup mahal. Hal tersebut akan menimbulkan dampak yang besar, mengingat hampir seluruh komponen pertelevisian di Indonesia masih menggunakan komponen analog, sehingga kemajuan tekhnologi televisi digital ini dapat mematikan usaha-usaha kecil yang selama ini telah ada. Karenanya hal ini mewajibkan Pemerintah untuk mensosialisasikan lebih rinci kepada masyarakat.
  • Mahalnya perangkat transmisi dan operasional broadcast berbasis tehnologi digital merupakan persoalan tersendiri bagi kemampuan industri televisi di Indonesia. Bagaimanapun untuk bisa menyiarkan program secara digital, perangkat pemancar memang harus diganti dengan perangkat baru yang memiliki sistem modulasi frekuensi secara digital. Untuk mem-back up operasional sehari-hari saja dengan tingkat persaingan antar sesama radio dan televisi swasta nasional saja sudah sangat berat, apalagi untuk harus mengalokasikan sekian persen pemasukan iklan untuk digunakan bagi digitalisasi. Selain itu, dalam masa transisi, stasiun televisi harus siaran multicast atau operasional di dua saluran secara paralel: analog dan digital, karena tetap memberi kesempatan pada masyarakat yang belum dapat membeli televisi digital.
  • Sistem pemrosesan sinyalnya. Pada sistem digital, karena diperlukan tambahan proses misalnya Fast Fourier Transform (FFT), Viterbi decoding dan equalization di penerima, maka TV Digital ini akan sedikit terlambat beberapa detik dibandingkan TV Analog. Ketika TV analog sudah menampilkan gambar baru, maka TV Digital masih beberapa detik menampilkan gambar sebelumnya.
  • Bagaimana soal akses pada jaringan media serta kondisi sistem akses itu sendiri. Persoalan seperti pengaturan decoder TV digital maupun content media menjadi layak kaji dalam hal ini. Dan akses pada spektrum frekuensi
  • Bagaimanapun pada era penyiaran digital telah terjadi konvergensi antarteknologi penyiaran (broadcasting), teknologi komunikasi (telepon), dan teknologi internet (IT). Dalam era penyiaran digital, ketiga teknologi tersebut sudah menyatu dalam satu media transmisi. Dengan demikian akses masyarakat untuk memperoleh ataupun menyampaikan informasi menjadi semakin mudah dan terbuka
  • Terjadinya migrasi dari era penyiaran analog menuju era penyiaran digital, yang memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak, akan membuka peluang lebih luas bagi para pelaku penyiaran dalam menjalankan fungsinya dan dapat memberikan peluang lebih banyak bagi masyarakat luas untuk terlibat dalam industri penyiaran ini.
  • Momentum penyiaran digital dapat membuka peluang yang lebih banyak bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan ekonominya. Peluang usaha di bidang rumah produksi, pembuatan aplikasi-aplikasi audio, video dan multimedia, industri senetron, film, hiburan, komedi dan sejenisnya menjadi potensi baru untuk menghidupkan ekonomi masyarakat.
Televisi di Indonesia telah menjadi alat penting baik untuk hiburan maupun untuk mendapatkan informasi. Baik televisi digital maupun analog dalam penyiarannya memiliki kesamaan yaitu memiliki dampak psikologis terhadap penontonnya. Dengan frekuensi menonton yang tinggi dan kualitas tontonan yang rendah akan berdampak buruk baik pada orang dewasa maupun pada pada anak – anak.
Sistem penyiaran TV Digital penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.
Dampak Penyiaran TV Digital
Dampak Positif
Banyak manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan beralih ke penyiaran TV digital antara lain:
• Kualitas gambar yang lebih halus dan tajam,
• Pengurangan terhadap efek noise,
• Kemudahan untuk recovery pada penerima dengan error correction code, serta
• mengurangi efek dopler jika menerima siaran tv dalam kondisi bergerak (misalnya di mobil, bus, maupun kereta api).
• Selain itu sinyal digital dapat menampung program siaran dalam satu paket, dikarenakan pemakaian bandwidth pada tv digital tidak sebesar tv analog.
Dampak Negatif
Disamping banyak hal yang bermanfaat, tentunya kendala yang akan dihadapi dalam migrasi ke siaran TV digital pun juga semakin banyak seperti:
• Regulasi bidang penyiaran yang harus diperbaiki,
• Standardisasi yang harus segera ditentukan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan digunakan,
• Industri pendukung yang harus segera disiapkan baik perangkat maupun kontennya.
• Jika kanal TV digital ini diberikan secara sembarangan kepada pendatang baru, selain penyelenggara TV siaran digital terrestrial harus membangun sendiri infrastruktur dari nol, maka kesempatan bagi penyelenggara TV analog eksisting seperti TVRI, 5 TV swasta eksisting dan 5 penyelenggara TV baru untuk berubah menjadi TV digital di kemudian hari akan tertutup karena kanal frekuensinya sudah habis.
Tag : ,

Daftar Channel FTA dengan Channel Lock Tertinggi

By : Unknown
Berikut ini adalah daftar Channel FTA dengan sinyal tertinggi yang dapat kira gunakan untuk pointing antena satelit (parabola). Daftar ini hanya berdasarkan penulis saja, dan hanya dicoba di daerah Sumatera bagian Utara.
  1. Nama Sat. Posisi. Frekuensi Transponder. Polaritas. Symbol Rate. Nama Channel
  2. Paksat 1 r ( 38 BT )  4158 V  12000  VUTV
  3. Yamal 202 ( 49 BT ) 3937 L  3229   Russia
  4. NSS 5 ( 50,5 BT)    4172 R 13333 Thai PBS
  5. NSS 12 ( 57 BT ) 4055  R 26000 Alhurra
  6. Intelsat 906 ( 64,2BT) 4094 R 3680 Atlantic
  7. Intelsat 17 ( 66 BT ) 3876 H 13840 ABN
  8. Intelsat 10/20 (68,5BT ) 3739 H 26590 NHK world
  9. ABS 1 ( 75 BT ) 3915 V 3360 Bayon TV
  10. Apstar 7 ( 76,5 BT) 4030 V 6312 TVM
  11. Thaicom 5 ( 78,5 BT ) 3440 H 26666 Happy home TV
  12. Insat 4a ( 83 BT ) 3725 H 9254 NSTPL
  13. ST 2 ( 88 BT ) 3672 H 9254 BTS
  14. Measat 3 ( 91,5 BT ) 3631 H 4320 NETV
  15. Insat 3a ( 93,5 BT ) 4141  V 5150 Ariana national
  16. Express AM 33 ( 96,5 BT) 3925 R 4883 Vladivostok
  17. Asiasat 5 ( 100 BT ) 3660  V 27500 Dubai sport
  18. Asiasat 3s ( 105,5BT) 4020 V 27250 Sahara Nat
  19. Telkom 1 ( 108 BT ) 3620 H 28031 Telkom vision
  20. Chinasat 10 ( 110 BT) 4134 V 4340 Encoder
  21. Palapa D (113BT) 3633 H 9921 Rodja TV
  22. Chinasat 6a ( 125BT) 3933 H 6590 Travel ch
  23. Jcsat 3a (128 BT) 4000 V 30000 Daai TV
  24. Vinasat 1 ( 132 BT) 3413 V 9766 VTV
  25. Apstar 6 ( 134 BT) 3840  H 27500 CNC world
  26. Telstar 18 ( 138 BT) 3704 V 3034 LTV
  27. Intelsat 19 ( 166 BT) 3815 V 4400 Arirang
  28. Intelsat 8 ( 169 BT) 4100 H 26480 Australia Net
  29. Eutilsat 172A (172BT) 3916 H 3320 Hope Channel
  30. Intelsat 18 ( 180 BT) 4174 L 3680 Atlantic
Tag : ,

Cara Kerja Plasma TV

By : Unknown
Blok Diagram Televisi Plasma


Gambar. Blok Diagram Televisi Plasma
Bagian dan Fungsi Rangkaian

Blok Y – SUS

Blok Y – SUS ini tersambung langsung ke layer Plasma

Gambar. Blok Y-SUS
Melalui kabel Flexible yang terdiri dari 6 soket conector. Indikasi dari conector yang dilepas (tidak terhubung), maka gambar pada layar plasma
akan hilang pada bagian Vertikal sesuai dengan conector yang dilepaskan. Contoh: Jika conector 1 (bagian atas) dilepas maka indiikasi yang timbul adalah gambar bagian atas akan terpotong, begitu juga dengan selanjutnya.
Blok Z – SUS

Blok Z – SUS ini terhubung juga oleh kabel Flexibel kelayar Plasma yang terdiri dari 3 buah soket conector indikasi simulasi gangguan :
Apabila conector 1 di lepaskan maka gambar yang muncul dilayar akan terlihat memudar (kurang cerah), jika conector 2 dilepaskan maka akibat yang timbulkan adalah gambar yang terlihat hanya bayangan hitam saja    

Gambar. Blok Z-SUS
Blok Rangkaian Power Supply

Rangkaian blok power supply ini terdiri dari tiga soket conector, rangkaian ini berfungsi sebagai penyuplai daya ke semua rangkaian yang ada di TV plasma, Conector 1 terhubung ke blok Y-SUS (lihat blok diagram) conektor 2 terhubung ke sumber tegangan AC Cord, dan conector 3 terhubung ke rangkaian Processor dan Tuner
  • Jika conector 1 dari PS di lepas maka gambar tidak keluar sama sekali, tetapi suara normal
  • Jika conector 2 dari PS di lepas maka suara dan gambar tidak ada sama sekali karena tidak ada supply tegangan sumber
  • Dan Jika conector 3 dari PS di lepas maka suara dan gambar juga tidak ada dikarenakan IC Processor tidak berfungsi

Gambar. Power suplly
Blok Mixer

  • Conector 1 berfungsi untuk sinyal masuk dari processor (Lihat blok diagram) yang terdiri dari sinyan video (crominan, luminan, sinkronisasi)
  • Conector 2 berfungsi untuk input daya dari PS
  • Conector 3 berfungsi untuk sinyan gambar secara vertical yang terhubung ke Y-SUS
  • Conector 4 dan 5 berfungsi untuk menghubungkan sinyal gambar horizontal ke X-LEFT B/D dan X-Right B/D

Gambar. Blok mixer
AC Cord dan Noise Filter

AC cord ini berfungsi ini sebagai penyulur sumber tegangan ac jala-jala dan berfungsi juga sebagai penyaring gangguan. AC cord ini sangat berperan penting dalam rangkaian TV plasma (Lihat Blok Diagram)

Gambar. Blok AC Cord dan Noise filter
Blok Processor (MICOM) & Tuner

  • Conector 1 berfungsi untuk menghubungkan sinyal audio ke loud speaker (LS)
  • Conector 2 terhubung ke panel control dan sensor remote
  • Conector 3 berfunsi untuk keluaran sinyal video ke mixer
  • Conector 4 adalah input daya dari PS ke processor
  • Conector 5 adalah conector antena ke tuner

Gambar.Blok MICOM & Tuner
Rangkaian X-LEFT B/D & X-RIGHT B/D

Blok rangkaian ini berfungsi sebagai pengatur gambar secara horizontal, kabel X-LEFT B/D dari mixer dilepas maka gambar akan terpotong sebelah kiri, begitu juga selanjutnya

Gambar. Blok X-left B/D & X-right B/D
Panel Kontrol

Panel control ini terdiri dari switch push on mini yang berfungsi sebagai pengatur atau pengontrol pengoperasian TV Plasma keseluruhan

Gambar. Blok panel control
LoudSpeaker

Loud Speaker (LS) ini berfungsi sebagai perubah getaran listrik menjadi getaran suara,


Gambar. Speaker
Berikut dapat kita lihat hubungan tiap bagian rangkaian.


Gambar. Susunan blok rangkaian dari TV
Gambar diatas menunjukkan susunan blok rangkaian dari televisi Plasma 42″ merk LG
Perawatan dan Perbaikan Televisi Plasma
Perawatan
  1. Membersihkan layar danbingkai depan TV
    1. Basahi kain lap halus dengan air hangat dan sedikit cairan pelembut atau diterjen pembersih, peras kain lap tersebut hingga kering, kemudian bersihkan layar dengan kain lap.
    2. Pastikan air tidak menempel pada layar, biarkan kering terlebih dahulu sebelum menyalakan TV.
  2. Membersihkan bingkai depan
    1. Jika ingin menghilangkan kotoran atau debu pada bingkai TV gunakan kain yang lembut kering dan bebas bulu.
  3. Jika hendak meninggalkan rumah untuk waktu yang cukup lama (berlibur, diklat) sebaiknya mencabut kabel power TV untuk menghindari kerusakan akibat bahaya kilat atau kenaikan tegangan.
  4. Jangan membuka tutup atau bagian belakang casing dari TV tersebut, bagian dalam tidak boleh diubah, mintalah service ke ahli service yang berpengalaman.
  5. Jangan menutup lubang pentilasi pada penutup bagian belakang, dapat menyebabkan TV terbakar karena panas tinggi.

Perbaikan

Pada saat TV plasma di nyalakan/dioperasikan, sampai pada waktu yang lama tentu saja akan muncul bermacam masalah (Trouble), berikut beberapa masalah / Trouble yang sering terjadi pada pengopeasian TV plasma. Adapun masalah tersebut dapat dikelompokan dalam 5 kelompok.
  1. Pengoperasian TV Tidak berjalan baik
  • Remote control tidak bekerja
    Langkah trouble shooting
  1. Periksa apakah terdapat benda yang menhalangi kerja remote control
    2) Periksa apakah baterai terpasang sesuai dengan polaritasnya
  • Pasang baterai baru
  • Power mati dengan tiba-tiba
  1. Apakah Fungsi sleep timer bekerja ?
  2. Periksa pengaturan control power. Apakah power terputus ?
  3. Apakah pengaturan mati otomatis diaktifkan pada stasiun ini
  1. Fungsi Video tidak bekerja
    1. Tidak ada gambar dan suara
      1. Periksa apakah TV sudah dinyalakan
      2. Coba pindahkan kestasiun lain, kemungkinan terdapat gangguan pada stasiun TV
      3. Apakah kabel power telah dipasang dengan benar ?
      4. Periksa arah antenna atau posisi antenna
      5. Cek terminal tegangan dengan mencoba TV lain ke terminal yang sama
    2. Gambar muncul terlambat setelah TV dinyalakan
      Hal ini normal, gambar diam sejenak pada saat TV mulai dinyalakan. Hubungi pusat layanan jika gambar tidak muncul lebih dari 5 menit
  2. Warna/gambar tidak ada atau tidak bagus
    1. Atur warna pada pilihan menu
    2. Jaga jarak aman antara TV dan VCR
    3. Coba pindahkan ke stasiun lain kemungkinan terdapat gangguan pada stasiun TV
    4. Periksa apakah kabel video telah terpasang dengan benar
    5. Aktifkan fungsi pada produk untuk mengembalikan kecerahan gambar.
    1. Muncul garis vertical/horizontal atau bergetar
      Periksa adanya gangguan local seperti peralatan listrik atau perangkat daya
    2. Penerimaan sinyal untuk beberapa saluran lemah
      1. Masalah pada stasiun TV, cobalah pindahkan ke stasiun TV lain
      2. Sinyal stasiun lemah arahkan antenna untuk mendapatkan sinyal yang leih kuat
      3. Periksa kemungkinan adanya gangguan dari sumber lain
    3. Muncul garis atau bintik pada gambar
Periksa antenna (ubah arah posisi antenna)
  1. Tidak muncul gambar saat menggunakan HDMI
    Periksa apakah menggunakan kabel HDMI versi 1.3, jika tidak menggunakan kabel HDMI versi 1.3 akan menyebabkan gambar bergetar atau tidak muncul gambar. Jadi gunakanlah kabel yang mendukung HDMI versi 1.3
  2. Fungsi Audio tidak Bekerja
    1. Gambar OK dan tanpa suara
      1). Tekan tombol vol + atau –
      2). Suara tidak keluar ? tekan tombol MUTE
      3). Coba pindah saluran kemungkinan masalah pada system siaran
      4). Periksa apakah kabel audio telah terpasang dengan benar
    2. Suara tidak keluar dari salah satu speker
      Atur keseimbangan suara dari speker pada pilihan menu
    3. Timbul suara tidak biasa dari dalam TV
      Perubahan suhu dan kelembaban dapat menimbulkan suara ketika TV dihidupkan/dimatikan ini tidak menunjukkan kerusakan pada TV
    4. Tidak ada suara ketika menggunakan HDMI atau USB
      1). Periksa apakah menggunakan kabel HDMI versi 1.3
      2). Periksa apakah menggunakan kabel USB versi 2.0
  3. Gangguan pada mode PC
    1. Sinyal di luar jangkauan (format tidak benar)
    2. Atur resolusi, frekuensi horizontal atau frekuensi vertical
    3. Periksa sumber masukan
    4. Muncul garis belang pada latar atau gangguan horizontal atau posisi kurang pas
      Aktifkan konfigurasi otomatis atau atur jam, phasa atau posisi H/V
    5. Warna layar tidak stabil
      1). Periksa kabel sinyal
      2). Pasang ulang video card PC
  1. Gangguan pada pengatur gambar
    Ketika pengaturan gambar diubah secara otomatis TV berubah kembali pada pegaturan awal setelah beberapa waktu
Troublenya : TV berada dalam mode Store Demo untuk mengubah menjadi mode Home Use berikut langkah-langkahnya; Dari menu TV, Pilih OPTION – pilih Mode Setting – pilih Mode Use.
Tag : , ,

Pengertian dan Perbedaan CRT, LCD, LED dan Plasma

By : Unknown
  1.      CRT (Cathode Ray tube)
CRT (Cathode Ray tube) atau dalam bahasa Indonesianya tabung sinar katoda adalah jenis display yang paling tua dan paling banyak dipakai oleh masyarakat. Awalnya CRT ditemukan oleh Ahli fisika Jerman Ferdinand Braun tahun 1897 sehingga dikenal sebagai “Braun Tube”.
CRT adalah suatu tabung ruang hampa yang berisi suatu senapan elektron (Electron guns) dan suatu elemen pemanas (heater), yang berfungsi untuk mempercepat dan membelokkan berkas elektron (Electron beams). Hal ini dikarenakan di dalam ruang hampa yang panas, berkas elektron mudah untuk bergerak dari katoda menuju ke anoda.
Monitor CRT merupakan monitor generasi kedua dari monitor komputer yang merupakan generasi pertama dari monitor komputer pada jaman modern.
Saat ini minat terhadap monitor CRT sudah mulai ditinggalkan meskipun monitor CRT tetap diproduksi. Alasan mengapa pengguna mulai meninggalkan monitor CRT adalah dikarenakan oleh bentuknya yang besar dan berat sehingga memerlukan ruang ekstra untuk menempatkan monitor ini. Pengertian monitor CRT secara umum adalah ‘monitor cembung’ atau ‘monitor tabung’.
Kelebihan Monitor CRT :
-          Harga relatif lebih murah
-          Warna lebih akurat dan tajam
-          Resolusi monitor fleksibel
-          Perawatan mudah
-          Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle 
Kekurangan Monitor CRT :
-          Konsumsi listrik yang lebih besar
-          Merusak mata
-          Sinar radiasi yang berakibat kurang baik untuk manusia, baik otak, mata dan sel rambut
-          Bergantung pada refreshrate
-          Rentan distorsi, glare dan flicker
-          Dimensi yang besar dan berat sehingga memakan banyak ruang
      2.      LCD (Liquid Crystal Display)
Monitor LCD (Liquid Crystal Display) adalah monitor yang di susun dengan menggunkan “cairan cristal”. LCD merupakan Sebuah teknologi layar digital yang menghasilkan citra pada sebuah permukaan yang rata (flat) dengan memberi sinar pada kristal cair dan filter berwarna, yang mempunyai struktur molekul polar, diapit antara dua elektroda yang transparan.
Teknologi yang ditemukan semenjak tahun 1888 ini, merupakan pengolahan kristal cair berisi cairan kimia, dimana molekul-molekulnya dapat diatur sedemikian rupa bila diberi medan elektrik seperti molekul-molekul metal bila diberi medan magnet. Bila diatur dengan benar, sinar dapat melewati kristal cair tersebut.
Cara kerja monitor LCD yakni kristal cair di dalamnya disusun seperti sandwich antara potongan kaca terpolarisasi. Lampu neon dibelakang panel memancarkan cahaya yang melewati substrat pertama. Muatan listrik membuat sel-sel kristal menyelaraskan nada yang berbeda memungkinkan cahaya untuk lulus melalui substrat kedua. Hasilnya adalah warna yang menakjubkan yang ditampilkan pada layar, jadi tidak ada tabung katoda, tidak ada lagi radiasi, tidak ada lebih banyak kepala atau sakit mata.
Kelebihan monitor LCD adalah minimnya konsumsi energi yang digunakan juga memiliki kontras gambar yang lebih tajam dibandingkan dengan CRT. Pengertian monitor LCD merujuk kepada penggunaan varian pixels (titik warna cahaya) yang tidak memancarkan cahayanya sendiri seperti halnya monitor CRT. Pada teknologi LCD sumber cahaya berasal dari lampu neon berwarna putih yang tersusun secara merata pada bagian belakang susunan pixel (kristal cair) tadi yang jumlahnya mencapai jutaan piksel hingga membentuk sebuah gambar. Kutub kristal cair yang dilewati oleh arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Kelebihan Monitor LCD :
-          Kualitas gambar lebih jernih dan tajam
-          Menghasilkan warna yang lebih realistis
-          Sinar yang dipancarkan oleh LCD tidak melelahkan mata
-          Konsumsi listrik lebih hemat
-          Pengaturan display user frendly (mudah)
-          Dimensi yang tipis dan ringan sehingga menghemat ruang
-          Teknologi anti glare (tanpa bayangan)
-          Tidak ada radiasi yang dipancarkan
Kekurangan Monitor LCD :
-          Layar LCD cenderung lebih sensitif
-          Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang
-          Tampilan gambar baik hanya di resolusi nativenya
-          Response time dan ghosting
-          Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel
      3.      LED
Monitor LED (Light Emitting Diode) memiliki teknologi yang sama dengan LCD dengan pengembangan lebih lanjut dari LCD yang memiliki efek display peningkatkan pada warna yang ditampilkan yaitu lebih banyak variasi warnanya.
Perbedaan secara fisik pada LED komputer umumnya terletak pada bentuknya yang lebih ramping/ tipis. Pada beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang lebih lengkap dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen, Digital TV internet, Digital TV tuner. Sedangkan perbedaan secara umum antara LED dan LCD hanya terletak pada sistem pencahayaannya yang menggunakan teknologi LED backlight. Berbeda dengan LCD yang menggunakan CCFL Backlight (Cold Cathode Fluorescent Lamp) dalam bahasa Indonesian “lampu neon berjenis fluorescent”, monitor LED mampu menghemat konsumsi listrik hingga 50-70% dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan menghasilkan gambar yang sangat tajam.
Kelebihan Monitor LED :
-          Kontras gambar yang sangat tajam hingga jutaan pixels
-          Konsumsi listrik yang lebih hemat dibandingkan dengan LCD
-          Usia pemakaian LED lebih pajang
-          Ukuran yang lebih slim lebih ringan dari pada LCD
-          Pencahayaan lebih baik dibandingkan LCD
-          Lebih ramah lingkungan
Kekurangan Monitor LED :
-          Harga lebih mahal dibandingkan LCD
-          Layar LED yang lebih tipis cenderung lebih sensitif
      4.      Plasma
Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai Plasma TV atau Monitor Plasma merupakan jenis monitor yang menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Istilah dan konsep teknologi Plasma TV diperkenalkan pada tahun 1936 oleh seorang ahli Fisika. Monitor plasma menggunakan warna penuh panel datar fosfor untuk menampilkan gambar-gambar, sehingga kombinasi dan reproduksi warnanya yang dihasilkan sangat baik dan interaktif. PDP sendiri berasal dari penggunaan sel Plasma, yang merupakan lampu Fluorescent, sebagai dasar pencahayaan layar televisi tersebut. Sebuah Plasma TV memanfaatkan jutaan sel Plasma yang diletakkan diantara dua panel layar kaca. Setiap sel yang berisi kombinasi antara gas noble dan sejumlah kecil mercury yang akan diuapkan dan diberi aliran listrik sehingga berpendar dan membentuk plasma. Warna dihasilkan dari fosfor yang terdapat di dalam sel tersebut, di mana di dalam setiap sel akan berisi fosfor 3 jenis warna utama, yaitu: Red, Green, dan Blue, atau biasa dikenal dengan RGB. Perbedaan voltage yang diberikan pada tiap sel juga menghasilkan kombinasi warna yang ada.
Kelebihan Monitor Plasma :
-          Menghasilkan warna hitam yang lebih baik dari LCD TV
-          Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000)
-          Sudut pandang lebih lebih lebar
-          Refresh Rate dan Response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur
-          Bentuk ramping
Kekurangan Monitor Plasma :
-          Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burning dan gambar berbayang
-          Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan
-          Harga relatif mahal
-          Memiliki ukuran pixel pitch yang besar
-          Memiliki bobot yang sangat besar
-          Konsumsi daya dan operasional suhu yang tinggi
-          Cell plasma untuk perwakilan tiap pixel gambar hanya memiliki fungsi on/off sehingga reproduksi warna jauh lebih terbatasi dibandingkan tipe CRT ataupun LCD
Plasma adalah salah satu alternatif teknologi untuk menampilkan gambar warna, teknologi plasma menggunakan kombinasi pospor merah, hijau, dan biru. Berbeda dengan teknologi CRT, plasma memberi muatan kepada kantung-kantung yang berisi gas neon dan xeon yang berada di antara dua panel gelas. Analogi mudahnya, jika CRT hanya berisi sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray tube), maka plasma terdiri dari satu juta tabung fluorescent berukuran sangat kecil. Ketika tabung fluorescent tersebut diberi muatan, gas neon dan xeon akan mengeluarkan foton ultraviolet. Kemudian foton menumbuk pospor yang akan memendarkan cahaya warna. Kombinasi cahaya ini akan menghasilkan gambar di televisi sebagaimana yang kita lihat. Susunan Layar Plasma televisi (TV) layar plasma,Susunan Layar Plasma televisi (TV),plasma televisi,susunan plasma tv,teori plasma tv,materi layar plasma tv,display plasma,susunan layar plasma tv,teknologi plasma,sejarah layar plasma Masalah yang muncul di layar plasma berkisar pada kinerja pospor yang mengeluarkan cahaya. Kinerja pospor akan menurun seiring berjalannya waktu. Jika kinerja pospor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan saat pospor ditumbuk foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio kontras akan mengalami penurunan sebesar 50 persen dalam waktu penggunaan 4-5 tahun. Sedangkan untuk aspek brightness (rasio terang), beberapa produsen mengklaim, penurunan sebesar 50 persen, baru akan terjadi setelah penggunaan selama 60.000 jam (15 tahun penggunaan normal). Display plasma, neon dan Xenon berisi ratusan ribu sel-sel kecil yang diposisikan antara dua plat gelas/kaca. Elektroda-elektroda panjang juga disisipkan diantara lapisan gelas/kaca, pada kedua sisi dari sel tersebut. Elektroda-elektroda terletak dibelakang sel-sel, sepanjang kaca tersebut. Elektroda transparan melingkupi bahan dielektrik dan ditutup oleh satu lapisan pelindung magnesium oksida. Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV) Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV),konstruksi plasma tv,mebetulkan plasma tv,service tv plasma,layar plasma tv,bagian layar plasma,struktur layar plasma Kedua elektroda meluas keseluruh layar, dimana elektroda display disusun secara horisontal membentuk barisan sepanjang layar elektroda yang dituju (elektroda untuk pengalamatan titik) disusun membentuk kolom vertikal. Gambar berikut menggambarkan susunan kedua elektroda membentuk sebuah grid dasar. Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV) Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV),tampilan layar plasma,efek layar plasma,gambar pada layar plasma,trace warna,warna layar plasma,warna dasar layar plasma Untuk mengionisasikan gas yang berada dalam sel tertentu, display plasma akan mengaktifkan elektroda vertikal dan elektroda horisontal yang saling bertemu/berpotongan. Hal ini dilakukan beribu-ribu kali dalam waktu yang sangat singkat, untuk mengaktifkan tiap selnya. Jika elektroda yang berpotongan ini diaktifkan (dengan menggunakan beda tegangan antara kedua elektroda) maka arus listrik akan mengalir melalui gas yang ada di dalam sel tersebut. Pada saat yang bersamaan, sebuah aliran juga terbentuk oleh pengisian partikel yang akan memicu atom-atom gas untuk melepaskan foton ultraviolet. Foton yang dilepaskan ini berinteraksi dengan material pospor yang dilapisi di dalam dinding sel. Pospor adalah material yang akan menghasilkan cahaya (berpendar) jika terkena tumbukan. Ketika foton ultraviolet mengenai atom di dalam sel, sebuah elektron pospor akan melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi dan atom memanas. Pada waktu elektron mundur ke keadaan normal, maka akan dihasilkan energi dalam bentuk foton cahaya yang terlihat.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Plasma adalah salah satu alternatif teknologi untuk menampilkan gambar warna, teknologi plasma menggunakan kombinasi pospor merah, hijau, dan biru. Berbeda dengan teknologi CRT, plasma memberi muatan kepada kantung-kantung yang berisi gas neon dan xeon yang berada di antara dua panel gelas. Analogi mudahnya, jika CRT hanya berisi sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray tube), maka plasma terdiri dari satu juta tabung fluorescent berukuran sangat kecil. Ketika tabung fluorescent tersebut diberi muatan, gas neon dan xeon akan mengeluarkan foton ultraviolet. Kemudian foton menumbuk pospor yang akan memendarkan cahaya warna. Kombinasi cahaya ini akan menghasilkan gambar di televisi sebagaimana yang kita lihat. Susunan Layar Plasma televisi (TV) layar plasma,Susunan Layar Plasma televisi (TV),plasma televisi,susunan plasma tv,teori plasma tv,materi layar plasma tv,display plasma,susunan layar plasma tv,teknologi plasma,sejarah layar plasma Masalah yang muncul di layar plasma berkisar pada kinerja pospor yang mengeluarkan cahaya. Kinerja pospor akan menurun seiring berjalannya waktu. Jika kinerja pospor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan saat pospor ditumbuk foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio kontras akan mengalami penurunan sebesar 50 persen dalam waktu penggunaan 4-5 tahun. Sedangkan untuk aspek brightness (rasio terang), beberapa produsen mengklaim, penurunan sebesar 50 persen, baru akan terjadi setelah penggunaan selama 60.000 jam (15 tahun penggunaan normal). Display plasma, neon dan Xenon berisi ratusan ribu sel-sel kecil yang diposisikan antara dua plat gelas/kaca. Elektroda-elektroda panjang juga disisipkan diantara lapisan gelas/kaca, pada kedua sisi dari sel tersebut. Elektroda-elektroda terletak dibelakang sel-sel, sepanjang kaca tersebut. Elektroda transparan melingkupi bahan dielektrik dan ditutup oleh satu lapisan pelindung magnesium oksida. Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV) Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV),konstruksi plasma tv,mebetulkan plasma tv,service tv plasma,layar plasma tv,bagian layar plasma,struktur layar plasma Kedua elektroda meluas keseluruh layar, dimana elektroda display disusun secara horisontal membentuk barisan sepanjang layar elektroda yang dituju (elektroda untuk pengalamatan titik) disusun membentuk kolom vertikal. Gambar berikut menggambarkan susunan kedua elektroda membentuk sebuah grid dasar. Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV) Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV),tampilan layar plasma,efek layar plasma,gambar pada layar plasma,trace warna,warna layar plasma,warna dasar layar plasma Untuk mengionisasikan gas yang berada dalam sel tertentu, display plasma akan mengaktifkan elektroda vertikal dan elektroda horisontal yang saling bertemu/berpotongan. Hal ini dilakukan beribu-ribu kali dalam waktu yang sangat singkat, untuk mengaktifkan tiap selnya. Jika elektroda yang berpotongan ini diaktifkan (dengan menggunakan beda tegangan antara kedua elektroda) maka arus listrik akan mengalir melalui gas yang ada di dalam sel tersebut. Pada saat yang bersamaan, sebuah aliran juga terbentuk oleh pengisian partikel yang akan memicu atom-atom gas untuk melepaskan foton ultraviolet. Foton yang dilepaskan ini berinteraksi dengan material pospor yang dilapisi di dalam dinding sel. Pospor adalah material yang akan menghasilkan cahaya (berpendar) jika terkena tumbukan. Ketika foton ultraviolet mengenai atom di dalam sel, sebuah elektron pospor akan melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi dan atom memanas. Pada waktu elektron mundur ke keadaan normal, maka akan dihasilkan energi dalam bentuk foton cahaya yang terlihat.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Susunan Layar Plasma televisi (TV) layar plasma,Susunan Layar Plasma televisi (TV),plasma televisi,susunan plasma tv,teori plasma tv,materi layar plasma tv,display plasma,susunan layar plasma tv,teknologi plasma,sejarah layar plasma Masalah yang muncul di layar plasma berkisar pada kinerja pospor yang mengeluarkan cahaya. Kinerja pospor akan menurun seiring berjalannya waktu. Jika kinerja pospor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan saat pospor ditumbuk foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio kontras akan mengalami penurunan sebesar 50 persen dalam waktu penggunaan 4-5 tahun. Sedangkan untuk aspek brightness (rasio terang), beberapa produsen mengklaim, penurunan sebesar 50 persen, baru akan terjadi setelah penggunaan selama 60.000 jam (15 tahun penggunaan normal). Display plasma, neon dan Xenon berisi ratusan ribu sel-sel kecil yang diposisikan antara dua plat gelas/kaca. Elektroda-elektroda panjang juga disisipkan diantara lapisan gelas/kaca, pada kedua sisi dari sel tersebut. Elektroda-elektroda terletak dibelakang sel-sel, sepanjang kaca tersebut. Elektroda transparan melingkupi bahan dielektrik dan ditutup oleh satu lapisan pelindung magnesium oksida. Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV) Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV),konstruksi plasma tv,mebetulkan plasma tv,service tv plasma,layar plasma tv,bagian layar plasma,struktur layar plasma Kedua elektroda meluas keseluruh layar, dimana elektroda display disusun secara horisontal membentuk barisan sepanjang layar elektroda yang dituju (elektroda untuk pengalamatan titik) disusun membentuk kolom vertikal. Gambar berikut menggambarkan susunan kedua elektroda membentuk sebuah grid dasar. Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV) Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV),tampilan layar plasma,efek layar plasma,gambar pada layar plasma,trace warna,warna layar plasma,warna dasar layar plasma Untuk mengionisasikan gas yang berada dalam sel tertentu, display plasma akan mengaktifkan elektroda vertikal dan elektroda horisontal yang saling bertemu/berpotongan. Hal ini dilakukan beribu-ribu kali dalam waktu yang sangat singkat, untuk mengaktifkan tiap selnya. Jika elektroda yang berpotongan ini diaktifkan (dengan menggunakan beda tegangan antara kedua elektroda) maka arus listrik akan mengalir melalui gas yang ada di dalam sel tersebut. Pada saat yang bersamaan, sebuah aliran juga terbentuk oleh pengisian partikel yang akan memicu atom-atom gas untuk melepaskan foton ultraviolet. Foton yang dilepaskan ini berinteraksi dengan material pospor yang dilapisi di dalam dinding sel. Pospor adalah material yang akan menghasilkan cahaya (berpendar) jika terkena tumbukan. Ketika foton ultraviolet mengenai atom di dalam sel, sebuah elektron pospor akan melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi dan atom memanas. Pada waktu elektron mundur ke keadaan normal, maka akan dihasilkan energi dalam bentuk foton cahaya yang terlihat.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Tag : , ,

- Copyright © Audio|Video - Dunia Elektronika - Powered by Blogger - Designed by Dimas -