- Back to Home »
- Teknologi , TV »
- Pemancar Televisi
Posted by : Unknown
Juli 11, 2014
Prinsip Kerja
Diagram Blok Pemancar Televisi Warna
Pada sistem televisi ada tiga bagian yang saling terkait yaitu studio televisi, pemancar televisi dan penerima televisi. Diagram blok dan prinsip dari suatu pemancar televisi seperti gambar berikut,
Gambar 1. Prinsip sederhana dari suatu siaran televisi
Gambar 2. Sistem Pemancar Televisi
Gambar .1 dan 2 menjelaskan
prinsip kerja pemancar televisi warna. Bila kamera diarahkan ke suatu
gambar atau objek maka cahaya yang dipantulkan oleh gambar atau objek
masuk ke kamera melalui lensa kemudian oleh cermin dichoroic dibagi
menjadi tiga komponen warna primer yaitu merah, hijau dan biru. Ketiga
komponen warna tersebut oleh setiap tabung pengambil (sebagai tranduser)
diubah menjadi energi listrik (sinyal gambar/video). Sebelum diteruskan
ke bagian pemancar sinyal video tersebut dilakukan pengkodean.
Sedangkan suara ditangkap oleh mikropon kemudian fungsinya sebagai
tranduser merubah energi suara menjadi energi listrik (sinyal
suara/audio). Keluaran (output) kamera dan mikropon diteruskan ke Video
Tape Recorder (VTR) untuk direkam dan atau disalurkan langsung ke unit
pemancar televisi.
Pada unit pemancar televisi
sinyal video diperkuat oleh rangkaian penguat video dan selajutnya
dimodulasikan dengan gelombang pembawa video yang berasal dari rangkaian
pembangkit gelombang pembawa video.Untuk
sinyal video modulasi dilakukan secara modulasi amplitudo (AM) Setelah
dimodulasikan sinyal modulasi video diteruskan ke rangkaian penguat daya
video untuk memperoleh daya yang besar.
Begitu juga siinyal audio
diperkuat oleh penguat audio kemudian dimodulasikan dengan gelombang
pembawa audio yang berasal dari rangkaian pembangkit gelombang pembawa
audio. Sistem modulasikan untuk audio adalah modulasi frekuensi (FM).
Sinyal modulasi audio diteruska ke penguat daya untuk memperoleh daya
yang besar. Selanjutnya kedua sinyal modulasi tersebut diteruskan ke
unit penggabung dan diteruskan ke antena untuk dipancarkan.
Untuk dapat diproduksi
kembali gambar pada penerima televisi maka sinyal komposit video harus
ditambahkan pulsa sinkronisasi yang dibangkitkan oleh generator pulsa
sinkronisasi sehingga pembentukan gambar dapat terjadi melalui proses
scanning. Prosesnya scaning pada pemancar dengan penerima berlawanan
seperti pada gambar 3.
Gambar 3. Penguraian dan penyusunan sebuah gambar
Pada pesawat penerima
televisi sinyal yang dipancarkan pemancar televisi ditangkap dan
diproses pada setiap bagian rangkaian yaitu sinyal suara ke bagian
suara, sinyal video ke bagian ke rangkaian video dan sinyal sinkronisasi
bagian sinkronisasi.
Pada pesawat penerima
televisi sinyal yang dipancarkan pemancar televisi ditangkap dan
diproses pada setiap bagian rangkaian yaitu sinyal suara ke bagian
suara, sinyal video ke bagian ke rangkaian video dan sinyal sinkronisasi
bagian sinkronisasi.
Dasar Kamera Televisi
Kamera merupakan peralatan
penting untuk program siaran televisi karena berfungsi mengambil atau
meliput gambar atau kejadian untuk bahan atau dokumen penyiaran. Untuk
memancarkan gambar berwarna ada dua metode sistem pemancaran gambar
yaitu :
a. Metode pemancaran paralel
Gambar 4. Sistem Pemancaran Paralel
Sinar datang dari objek
oleh lensa dan filter warna pada setiap tabung pengambil diuraikan
menjadi tiga komponen warna cahaya yaitu merah, biru dan hijau. Ketiga
komponen warna tersebut oleh tiga tabung pengambil diubah menjadi tiga
sinyal video (sinyal video merah, hijau dan biru). Bila ketiga sinyal
video tersebut ditransmisikan oleh tiga pemancar dimana satu sama
lainnya tidak berhubungan (berdiri sendiri) dan diteruskan ke
masing-masing tabung gambar maka gambar monokrom merah, hijau dan biru
terbentuk pada layar. Bila ketiga gambar berwarna tersebut dilihat
bersama-sama melalui susunan cermin setengah tembus maka terlihat objek
berwarna seperti aslinya. Bila diinginkan untuk mendapatkan berkualitas
membutuhkan lebar bidang frekunsi tiga kali lipat dari televisi hitam
putih.
b. Metode pemancaran berurutan
Metode ini mengatasi kekurangan pada metode sistem pemancaran paralel.Pada
metode ini sinyal merah, biru dan biru diswitch secara berurutan
berubah tiap medan gambar. Sistem baku PAL dan NTSC menerapkan metode
ini.
Gambar 5. Sistem pemancaran berurutan
Kamera video ( Video Camera
Recorder ) adalah kamera elektronik untuk menangkap gambar bergerak
dalam format video. Kamera video dalam perkembangannya dimulai dari
kamera video analog dan berkembang menjadi kamera video digital. Di era
modern sekarang ini penggunaan kamera video analog sudah banyak
ditinggalkan dan beralih ke kamera digital karena lebih canggih, praktis
dan kualitas hasilnya lebih bagus.
Penggunaan kamera untuk
program siaran televisi tergantung pada untuk apa dan dimana digunakan.
Misalnya untuk meliput kejadian-kejadian ruang lingkupnya kecil seperti
peristiwa kejahatan, kecelakaan lalu lintas dan lain-lain cukup
menggunakan kamera berukuran kecil. Dan untuk ruang lingkupnya
besar/luas seperti pertandingan sepak bola, acara hiburan musik dan
lain-lain harus menggunakan kamera video ukuran besar.
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk dan jenis kamera video.
Gambar 6. Bentuk dan jenis kamera video
Gambar 7. Penggunaan kamera video
Bagi seorang pemula
menggunakan kamera analog sering menemukan kendala baik dalam proses
pemotretan maupun dari kualitas foto yang dihasilkan. Misalnya : gambar
yang kurang sempurna, kesulitan dalam menentukan fokus suatu objek,
serta gambar objek yang tak langsung terlihat seperti hasil foto yang
sebenarnya. Belum lagi proses pencetakan yang memerlukan ruang gelap dan
hasil foto tidak bisa diperbaiki/diedit..
Kelebihan kamera digital
dibandingkan kamera analog yaitu menyimpan data bisa pada memori atau
disket dan dapat digunakan kembali. Selain kapasitas penyimpanan gambar
besar serta foto tersimpan dalam bentuk file komputer dan dapat diedit
dan diproses lebih lanjut.
Saluran dan Standar Pemancar Televisi
Kelompok frekuensi yang di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (channal). Masing-masing saluran mempunyai lebar bidang frekuensi yang sudah ditetapkan.- VHF bidang frekuensi rendah, saluran 2 sampai 6 dari 54 MHz sampai 88 Mhz
- VHF bidang frekuensi tinggi, saluran 7 sampai 13 dari 174 MHz sampai 216 MHz
- UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 Mhz sampai 890 MHz
- NTSC (National Television System Committe)
- PAL (Phase Alternating Line)
- SECAM(Squential Couleur a Memorie)
- PAL B
Standarisasi untuk sistem NTSC adalah sebagai berikut :
- Lebar kanal sebesar 6 MHz
-
Frekuensi scanning horizontal 15750 Hz, setiap frame terdiri dari 525 garis dan terbentuk 30 frame setiap detiknya,
- Frekuensi scanning horizontal 60 hz, setiap detiknya dikirim 60 field
- Frekuensi sub pembawa warna 3.58 Mhz dan pembawa suara 4.5 Mhz.
Gambar 8. Spektrum frekuensi dari sistem NTSC
PAL (Phashe
Alternating Line) adalah sebuah encoding berwarna digunakan dalam system
televisi broadcast diseluruh dunia kecuali yang menggunakan NTSC. PAL
diperkenalkan tahun 1967 di Jerman oleh Walter Bruch yang bekerja di
Telefunken. Munculnya PAL karena terdapatnya kelemahan pada sistem NTSC
yaitu sering terjadi dalam pembentukan warna (kesalahan fase warna) pada
penerima dan pemancar sehingga warna yang dihasilkan pada penerima
berbeda dengan yang dikirim
Standarisasi untuk system PAL adalah sebagai berikut :
-
Lebar kanal sebesar 7 MHz
-
Frekuensi scanning horizontal 15625 Hz, setiap frame terdiri dari 625 garis dan terbentuk 25 frame setiap detiknya,
-
Frekuensi scanning horizontal 50 hz, setiap detiknya dikirim 50 field
-
Frekuensi sub pembawa warna 4.43 Mhz dan pembawa suara 5.5 Mhz.
SECAM (Sequentiel
Couleur a Memoire) dalam bahasa Priancis atau dalam bahasa Inggris
Sequential Color with Memory adalah system televisi analog yang pertama
di Eropa yang digunakan di Prancis dan Rusia dan beberapa negara Eropa
Timur.
Sistem SECAM lebih tahan
tehadap gangguan kesalahan fasa dan cacat penguatan. Pada system SECAM
berkurangnya resolusi warna pada arah vertical karena setengah dari
informasi krominan dihilangkan sebelum dipancarkan.
Sistem televise menerapkan
system modulasi amplitudeo sebagian pita (Amplitudo Vestigial Side Band-
AM VSB). AMVSB merupakan modifikasi dari system AM . Pada system
televise yang dikirim hanya pita sisi atas (Upper Side Band- USB) saja
untuk menghemat lebar band. Tetapi karena respon tapis tidak ideal dan
dapat memotong pita sisi atas maka sebagian dari pita sisi bawah juga
ikut dikirim sehingga gangguan-gangguan pemancaran dan respon filter
tidak mengganggu sinyal televise dan gambar yang dihasilkan pesawat
penerima televisi.
Gambar 9. Spektrum frekuensi dari sistem PAL
Pengkodean Warna
Bila kamera video diarahkan ke
objek berupa benda atau gambar berwarna atau hitam putih maka cahaya
yang dipantulkan oleh objek masuk ke kamera kemudian difilter,
dipisahkan dan dikutip oleh tiga tabung pengambil warna. Seperti pada
gambar 10 terlihat objek berupa bunga (berwarna merah) , daun (berwarna
hijau) dan pot bunga (berwarna biru) yang disorot kamera maka output
kamera berupa bagian gambar yang terpisah sesuai warnanya
Gambar 10. Prinsip pengambilan gambar oleh kamera
Jadi sebetulnya warna yang
terbentuk pada gambar yang kita lihat pada layar televisi warna dibentuk
dari tiga warna utama (primer) yaitu merah (Red), hijau (Green) dan
biru (Blue) atau disingkat RGB. Untuk menghaslkan warna lain dilakukan
pencampuran ketiga warna primer seperti pada gambar 11.
Gambar 11. Diagram Venn Warna
R = Red (merah), G = Green,
(hijau), B= Blue (biru), Y = Yellow (kuning), M = Magenta ( Merah
muda), C = Cyan (biru muda), W = White (putih)
Adanya warna gambar pada
pesawat televisi karena televisi menangkap siaran berwarna dari pemancar
televisi. Jadi pesawat televisi hanya memproses menghasilkan kembali
warna.
Kepekaan warna memiliki tiga karakter utama yaitu :
-
Hue artinya kepekaan berbeda terhadap warna merah, hijau, biru dan lain-lain
-
Luminance artinya kepekaan terhadap kuat cahaya atau terang gelap, misalnya merah menyala dan merah gelap..
-
Chrominance artinya kepekaan terhadap kejenuhan warna, misalnya merah cerah dengan merah suram.
Sinyal luminance dibuat dari
tiga warna primer dicampur dengan perbanding yang tepat. Misalnya untuk
mendapatkan warna putih yaitu hijau 59 %, merah 30 % dan biru 11 %. Bila
dirumuskan menjadi persamaan :
Y = 0,3 R + 0,59 G + 0,11 B
Pada sistem televisi monochrom (hitam putih) hanya sinyal luminance yang diolah. Berdasarkan tabel 1 dapat dihitung
Y = 0,3 (1) + 0,59 (1) + 0,11 (1) = 0,41
Dengan cara yang sama warna-warna lain dapat dihitung harga Y-nya seperti pada tabel 1
Tabel 1.
Pada sistem PAL warna R, G dan B
akan dibentuk kedalam sinyal Y, U dan V Persamaan sinyal Y pada sistem
PAL sama dengan NTSC yaitu,
Y = 0,3 R + 0,59 G + 0,11 B
U = 0,493 (B-Y)
V = 0,877 (R-Y)
Sinyal U dan V me-modulasiamplitudo-kan sub pembawa (fc) sehingga sinyal krominan adalalah (U sin 2π fct + V cos 2π fct) Bagaimana hal di atas terjadi pada kamera dapat dilihat pada gambar 12, 13,14
Gambar 12. Sistem dasar kamera televisi warna
Gambar 13. Pembentukan sinyal luminan
Bagaimana hal serupa
terjadi pada kamera digital dapat dilihat pada gambar 14. Pada kamera
digital tidak menggunakan tabung-tabung pengambil seperti kamera analog
tetapi menggunakan komponen semikonduktor yang disebut CCDs
(Charge-couple pickuo device).
Gambar 14. Pembentukan sinyal luminan pada kamera digital
Diagram proses menghasilkan
sinyal luminan dan warna untuk menghasilkan wujud dan warna objek
sesuai aslinya diterima oleh pesawat penerima televisi maka pada
pemancar diperlukan proses awal seperti pada gambar 15
Gambar 15. Proses terbentuknya sinyal video komposit
Terbentuknya gambar dan
warna pada pesawat penerima televisi karena pesawat penerima televisi
menerima sinyal komposit video yang dipancarkan oleh pemancar televii.
Terbentuknya wujud gambar karena dalam sinyal komposit video terdapat
pulsa sinkronisasi dan blanking sehingga terjadinya proses scaning.
Terbentuknya gambar dan warna gambar karena adanya sinyal video dalam
sinyal komposit.