- Back to Home »
- Teknologi , TV »
- Pengertian dan Perbedaan CRT, LCD, LED dan Plasma
Posted by : Unknown
Juli 11, 2014
1. CRT (Cathode Ray tube)
CRT
(Cathode Ray tube) atau dalam bahasa Indonesianya tabung sinar katoda
adalah jenis display yang paling tua dan paling banyak dipakai oleh
masyarakat. Awalnya CRT ditemukan oleh Ahli fisika Jerman Ferdinand
Braun tahun 1897 sehingga dikenal sebagai “Braun Tube”.
CRT adalah suatu tabung ruang hampa yang berisi suatu senapan elektron (Electron guns) dan suatu elemen pemanas (heater), yang berfungsi untuk mempercepat dan membelokkan berkas elektron (Electron beams). Hal ini dikarenakan di dalam ruang hampa yang panas, berkas elektron mudah untuk bergerak dari katoda menuju ke anoda.
Monitor
CRT merupakan monitor generasi kedua dari monitor komputer yang
merupakan generasi pertama dari monitor komputer pada jaman modern.
Saat
ini minat terhadap monitor CRT sudah mulai ditinggalkan meskipun
monitor CRT tetap diproduksi. Alasan mengapa pengguna mulai meninggalkan
monitor CRT adalah dikarenakan oleh bentuknya yang besar dan berat
sehingga memerlukan ruang ekstra untuk menempatkan monitor ini.
Pengertian monitor CRT secara umum adalah ‘monitor cembung’ atau
‘monitor tabung’.
Kelebihan Monitor CRT :
- Harga relatif lebih murah
- Warna lebih akurat dan tajam
- Resolusi monitor fleksibel
- Perawatan mudah
- Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle
Kekurangan Monitor CRT :
- Konsumsi listrik yang lebih besar
- Merusak mata
- Sinar radiasi yang berakibat kurang baik untuk manusia, baik otak, mata dan sel rambut
- Bergantung pada refreshrate
- Rentan distorsi, glare dan flicker
- Dimensi yang besar dan berat sehingga memakan banyak ruang
2. LCD (Liquid Crystal Display)
Monitor
LCD (Liquid Crystal Display) adalah monitor yang di susun dengan
menggunkan “cairan cristal”. LCD merupakan Sebuah teknologi layar
digital yang menghasilkan citra pada sebuah permukaan yang rata (flat)
dengan memberi sinar pada kristal cair dan filter berwarna, yang
mempunyai struktur molekul polar, diapit antara dua elektroda yang
transparan.
Teknologi
yang ditemukan semenjak tahun 1888 ini, merupakan pengolahan kristal
cair berisi cairan kimia, dimana molekul-molekulnya dapat diatur
sedemikian rupa bila diberi medan elektrik seperti molekul-molekul metal
bila diberi medan magnet. Bila diatur dengan benar, sinar dapat
melewati kristal cair tersebut.
Cara kerja monitor LCD yakni kristal cair di dalamnya disusun seperti sandwich antara
potongan kaca terpolarisasi. Lampu neon dibelakang panel memancarkan
cahaya yang melewati substrat pertama. Muatan listrik membuat sel-sel
kristal menyelaraskan nada yang berbeda memungkinkan cahaya untuk lulus
melalui substrat kedua. Hasilnya adalah warna yang menakjubkan yang
ditampilkan pada layar, jadi tidak ada tabung katoda, tidak ada lagi
radiasi, tidak ada lebih banyak kepala atau sakit mata.
Kelebihan
monitor LCD adalah minimnya konsumsi energi yang digunakan juga
memiliki kontras gambar yang lebih tajam dibandingkan dengan CRT.
Pengertian monitor LCD merujuk kepada penggunaan varian pixels (titik
warna cahaya) yang tidak memancarkan cahayanya sendiri seperti halnya
monitor CRT. Pada teknologi LCD sumber cahaya berasal dari lampu neon
berwarna putih yang tersusun secara merata pada bagian belakang susunan
pixel (kristal cair) tadi yang jumlahnya mencapai jutaan piksel hingga
membentuk sebuah gambar. Kutub kristal cair yang dilewati oleh arus
listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang
timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna
diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Kelebihan Monitor LCD :
- Kualitas gambar lebih jernih dan tajam
- Menghasilkan warna yang lebih realistis
- Sinar yang dipancarkan oleh LCD tidak melelahkan mata
- Konsumsi listrik lebih hemat
- Pengaturan display user frendly (mudah)
- Dimensi yang tipis dan ringan sehingga menghemat ruang
- Teknologi anti glare (tanpa bayangan)
- Tidak ada radiasi yang dipancarkan
Kekurangan Monitor LCD :
- Layar LCD cenderung lebih sensitif
- Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang
- Tampilan gambar baik hanya di resolusi nativenya
- Response time dan ghosting
- Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel
3. LED
Monitor
LED (Light Emitting Diode) memiliki teknologi yang sama dengan LCD
dengan pengembangan lebih lanjut dari LCD yang memiliki efek display
peningkatkan pada warna yang ditampilkan yaitu lebih banyak variasi
warnanya.
Perbedaan
secara fisik pada LED komputer umumnya terletak pada bentuknya yang
lebih ramping/ tipis. Pada beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur
yang lebih lengkap dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen,
Digital TV internet, Digital TV tuner. Sedangkan perbedaan secara umum
antara LED dan LCD hanya terletak pada sistem pencahayaannya yang
menggunakan teknologi LED backlight. Berbeda dengan LCD yang menggunakan
CCFL Backlight (Cold Cathode Fluorescent Lamp) dalam bahasa Indonesian
“lampu neon berjenis fluorescent”, monitor LED mampu menghemat
konsumsi listrik hingga 50-70% dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan
menghasilkan gambar yang sangat tajam.
Kelebihan Monitor LED :
- Kontras gambar yang sangat tajam hingga jutaan pixels
- Konsumsi listrik yang lebih hemat dibandingkan dengan LCD
- Usia pemakaian LED lebih pajang
- Ukuran yang lebih slim lebih ringan dari pada LCD
- Pencahayaan lebih baik dibandingkan LCD
- Lebih ramah lingkungan
Kekurangan Monitor LED :
- Harga lebih mahal dibandingkan LCD
- Layar LED yang lebih tipis cenderung lebih sensitif
4. Plasma
Plasma
Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai Plasma TV
atau Monitor Plasma merupakan jenis monitor yang menggabungkan teknologi
CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar
dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar
CRT.
Istilah
dan konsep teknologi Plasma TV diperkenalkan pada tahun 1936 oleh
seorang ahli Fisika. Monitor plasma menggunakan warna penuh panel datar
fosfor untuk menampilkan gambar-gambar, sehingga kombinasi dan
reproduksi warnanya yang dihasilkan sangat baik dan interaktif. PDP
sendiri berasal dari penggunaan sel Plasma, yang merupakan lampu
Fluorescent, sebagai dasar pencahayaan layar televisi tersebut. Sebuah
Plasma TV memanfaatkan jutaan sel Plasma yang diletakkan diantara dua
panel layar kaca. Setiap sel yang berisi kombinasi antara gas noble dan
sejumlah kecil mercury yang akan diuapkan dan diberi aliran listrik
sehingga berpendar dan membentuk plasma. Warna dihasilkan dari fosfor
yang terdapat di dalam sel tersebut, di mana di dalam setiap sel akan
berisi fosfor 3 jenis warna utama, yaitu: Red, Green, dan Blue, atau
biasa dikenal dengan RGB. Perbedaan voltage yang diberikan pada tiap sel
juga menghasilkan kombinasi warna yang ada.
Kelebihan Monitor Plasma :
- Menghasilkan warna hitam yang lebih baik dari LCD TV
- Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000)
- Sudut pandang lebih lebih lebar
- Refresh Rate dan Response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur
- Bentuk ramping
Kekurangan Monitor Plasma :
- Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burning dan gambar berbayang
- Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan
- Harga relatif mahal
- Memiliki ukuran pixel pitch yang besar
- Memiliki bobot yang sangat besar
- Konsumsi daya dan operasional suhu yang tinggi
- Cell
plasma untuk perwakilan tiap pixel gambar hanya memiliki fungsi on/off
sehingga reproduksi warna jauh lebih terbatasi dibandingkan tipe CRT
ataupun LCD
Plasma adalah salah
satu alternatif teknologi untuk menampilkan gambar warna, teknologi
plasma menggunakan kombinasi pospor merah, hijau, dan biru. Berbeda
dengan teknologi CRT, plasma memberi muatan kepada kantung-kantung yang
berisi gas neon dan xeon yang berada di antara dua panel gelas. Analogi
mudahnya, jika CRT hanya berisi sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray
tube), maka plasma terdiri dari satu juta tabung fluorescent berukuran
sangat kecil. Ketika tabung fluorescent tersebut diberi muatan, gas neon
dan xeon akan mengeluarkan foton ultraviolet. Kemudian foton menumbuk
pospor yang akan memendarkan cahaya warna. Kombinasi cahaya ini akan
menghasilkan gambar di televisi sebagaimana yang kita lihat.
Susunan Layar Plasma televisi (TV)
layar plasma,Susunan Layar Plasma televisi (TV),plasma televisi,susunan
plasma tv,teori plasma tv,materi layar plasma tv,display plasma,susunan
layar plasma tv,teknologi plasma,sejarah layar plasma
Masalah yang muncul di layar plasma berkisar pada kinerja pospor yang
mengeluarkan cahaya. Kinerja pospor akan menurun seiring berjalannya
waktu. Jika kinerja pospor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan
saat pospor ditumbuk foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio
kontras akan mengalami penurunan sebesar 50 persen dalam waktu
penggunaan 4-5 tahun. Sedangkan untuk aspek brightness (rasio terang),
beberapa produsen mengklaim, penurunan sebesar 50 persen, baru akan
terjadi setelah penggunaan selama 60.000 jam (15 tahun penggunaan
normal).
Display plasma, neon dan Xenon berisi ratusan ribu sel-sel kecil yang
diposisikan antara dua plat gelas/kaca. Elektroda-elektroda panjang juga
disisipkan diantara lapisan gelas/kaca, pada kedua sisi dari sel
tersebut. Elektroda-elektroda terletak dibelakang sel-sel, sepanjang
kaca tersebut. Elektroda transparan melingkupi bahan dielektrik dan
ditutup oleh satu lapisan pelindung magnesium oksida.
Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV)
Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV),konstruksi plasma
tv,mebetulkan plasma tv,service tv plasma,layar plasma tv,bagian layar
plasma,struktur layar plasma
Kedua elektroda meluas keseluruh layar, dimana elektroda display disusun
secara horisontal membentuk barisan sepanjang layar elektroda yang
dituju (elektroda untuk pengalamatan titik) disusun membentuk kolom
vertikal. Gambar berikut menggambarkan susunan kedua elektroda membentuk
sebuah grid dasar.
Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV)
Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV),tampilan layar
plasma,efek layar plasma,gambar pada layar plasma,trace warna,warna
layar plasma,warna dasar layar plasma
Untuk mengionisasikan gas yang berada dalam sel tertentu, display plasma
akan mengaktifkan elektroda vertikal dan elektroda horisontal yang
saling bertemu/berpotongan. Hal ini dilakukan beribu-ribu kali dalam
waktu yang sangat singkat, untuk mengaktifkan tiap selnya. Jika
elektroda yang berpotongan ini diaktifkan (dengan menggunakan beda
tegangan antara kedua elektroda) maka arus listrik akan mengalir melalui
gas yang ada di dalam sel tersebut. Pada saat yang bersamaan, sebuah
aliran juga terbentuk oleh pengisian partikel yang akan memicu atom-atom
gas untuk melepaskan foton ultraviolet. Foton yang dilepaskan ini
berinteraksi dengan material pospor yang dilapisi di dalam dinding sel.
Pospor adalah material yang akan menghasilkan cahaya (berpendar) jika
terkena tumbukan. Ketika foton ultraviolet mengenai atom di dalam sel,
sebuah elektron pospor akan melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi
dan atom memanas. Pada waktu elektron mundur ke keadaan normal, maka
akan dihasilkan energi dalam bentuk foton cahaya yang terlihat.
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Plasma adalah salah
satu alternatif teknologi untuk menampilkan gambar warna, teknologi
plasma menggunakan kombinasi pospor merah, hijau, dan biru. Berbeda
dengan teknologi CRT, plasma memberi muatan kepada kantung-kantung yang
berisi gas neon dan xeon yang berada di antara dua panel gelas. Analogi
mudahnya, jika CRT hanya berisi sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray
tube), maka plasma terdiri dari satu juta tabung fluorescent berukuran
sangat kecil. Ketika tabung fluorescent tersebut diberi muatan, gas neon
dan xeon akan mengeluarkan foton ultraviolet. Kemudian foton menumbuk
pospor yang akan memendarkan cahaya warna. Kombinasi cahaya ini akan
menghasilkan gambar di televisi sebagaimana yang kita lihat.
Susunan Layar Plasma televisi (TV)
layar plasma,Susunan Layar Plasma televisi (TV),plasma televisi,susunan
plasma tv,teori plasma tv,materi layar plasma tv,display plasma,susunan
layar plasma tv,teknologi plasma,sejarah layar plasma
Masalah yang muncul di layar plasma berkisar pada kinerja pospor yang
mengeluarkan cahaya. Kinerja pospor akan menurun seiring berjalannya
waktu. Jika kinerja pospor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan
saat pospor ditumbuk foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio
kontras akan mengalami penurunan sebesar 50 persen dalam waktu
penggunaan 4-5 tahun. Sedangkan untuk aspek brightness (rasio terang),
beberapa produsen mengklaim, penurunan sebesar 50 persen, baru akan
terjadi setelah penggunaan selama 60.000 jam (15 tahun penggunaan
normal).
Display plasma, neon dan Xenon berisi ratusan ribu sel-sel kecil yang
diposisikan antara dua plat gelas/kaca. Elektroda-elektroda panjang juga
disisipkan diantara lapisan gelas/kaca, pada kedua sisi dari sel
tersebut. Elektroda-elektroda terletak dibelakang sel-sel, sepanjang
kaca tersebut. Elektroda transparan melingkupi bahan dielektrik dan
ditutup oleh satu lapisan pelindung magnesium oksida.
Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV)
Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV),konstruksi plasma
tv,mebetulkan plasma tv,service tv plasma,layar plasma tv,bagian layar
plasma,struktur layar plasma
Kedua elektroda meluas keseluruh layar, dimana elektroda display disusun
secara horisontal membentuk barisan sepanjang layar elektroda yang
dituju (elektroda untuk pengalamatan titik) disusun membentuk kolom
vertikal. Gambar berikut menggambarkan susunan kedua elektroda membentuk
sebuah grid dasar.
Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV)
Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV),tampilan layar
plasma,efek layar plasma,gambar pada layar plasma,trace warna,warna
layar plasma,warna dasar layar plasma
Untuk mengionisasikan gas yang berada dalam sel tertentu, display plasma
akan mengaktifkan elektroda vertikal dan elektroda horisontal yang
saling bertemu/berpotongan. Hal ini dilakukan beribu-ribu kali dalam
waktu yang sangat singkat, untuk mengaktifkan tiap selnya. Jika
elektroda yang berpotongan ini diaktifkan (dengan menggunakan beda
tegangan antara kedua elektroda) maka arus listrik akan mengalir melalui
gas yang ada di dalam sel tersebut. Pada saat yang bersamaan, sebuah
aliran juga terbentuk oleh pengisian partikel yang akan memicu atom-atom
gas untuk melepaskan foton ultraviolet. Foton yang dilepaskan ini
berinteraksi dengan material pospor yang dilapisi di dalam dinding sel.
Pospor adalah material yang akan menghasilkan cahaya (berpendar) jika
terkena tumbukan. Ketika foton ultraviolet mengenai atom di dalam sel,
sebuah elektron pospor akan melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi
dan atom memanas. Pada waktu elektron mundur ke keadaan normal, maka
akan dihasilkan energi dalam bentuk foton cahaya yang terlihat.
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Susunan Layar Plasma televisi (TV)
layar plasma,Susunan Layar Plasma televisi (TV),plasma televisi,susunan
plasma tv,teori plasma tv,materi layar plasma tv,display plasma,susunan
layar plasma tv,teknologi plasma,sejarah layar plasma
Masalah yang muncul di layar plasma berkisar pada kinerja pospor yang
mengeluarkan cahaya. Kinerja pospor akan menurun seiring berjalannya
waktu. Jika kinerja pospor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan
saat pospor ditumbuk foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio
kontras akan mengalami penurunan sebesar 50 persen dalam waktu
penggunaan 4-5 tahun. Sedangkan untuk aspek brightness (rasio terang),
beberapa produsen mengklaim, penurunan sebesar 50 persen, baru akan
terjadi setelah penggunaan selama 60.000 jam (15 tahun penggunaan
normal).
Display plasma, neon dan Xenon berisi ratusan ribu sel-sel kecil yang
diposisikan antara dua plat gelas/kaca. Elektroda-elektroda panjang juga
disisipkan diantara lapisan gelas/kaca, pada kedua sisi dari sel
tersebut. Elektroda-elektroda terletak dibelakang sel-sel, sepanjang
kaca tersebut. Elektroda transparan melingkupi bahan dielektrik dan
ditutup oleh satu lapisan pelindung magnesium oksida.
Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV)
Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV),konstruksi plasma
tv,mebetulkan plasma tv,service tv plasma,layar plasma tv,bagian layar
plasma,struktur layar plasma
Kedua elektroda meluas keseluruh layar, dimana elektroda display disusun
secara horisontal membentuk barisan sepanjang layar elektroda yang
dituju (elektroda untuk pengalamatan titik) disusun membentuk kolom
vertikal. Gambar berikut menggambarkan susunan kedua elektroda membentuk
sebuah grid dasar.
Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV)
Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV),tampilan layar
plasma,efek layar plasma,gambar pada layar plasma,trace warna,warna
layar plasma,warna dasar layar plasma
Untuk mengionisasikan gas yang berada dalam sel tertentu, display plasma
akan mengaktifkan elektroda vertikal dan elektroda horisontal yang
saling bertemu/berpotongan. Hal ini dilakukan beribu-ribu kali dalam
waktu yang sangat singkat, untuk mengaktifkan tiap selnya. Jika
elektroda yang berpotongan ini diaktifkan (dengan menggunakan beda
tegangan antara kedua elektroda) maka arus listrik akan mengalir melalui
gas yang ada di dalam sel tersebut. Pada saat yang bersamaan, sebuah
aliran juga terbentuk oleh pengisian partikel yang akan memicu atom-atom
gas untuk melepaskan foton ultraviolet. Foton yang dilepaskan ini
berinteraksi dengan material pospor yang dilapisi di dalam dinding sel.
Pospor adalah material yang akan menghasilkan cahaya (berpendar) jika
terkena tumbukan. Ketika foton ultraviolet mengenai atom di dalam sel,
sebuah elektron pospor akan melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi
dan atom memanas. Pada waktu elektron mundur ke keadaan normal, maka
akan dihasilkan energi dalam bentuk foton cahaya yang terlihat.Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar