Popular Post

Posted by : Unknown Juli 11, 2014

Televisi adalah layar kaca yang telah menjadi bagian keluarga modern. Sejak kemunculannya pertama kali dan seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi (baca: satelit), televisi menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Pada 1920-an, kotak televisi pertama dijual secara komersial. Kotak tabung monokrom (hitam-putih) tersebut pada awalnya menjadi barang mewah yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu (status sosial-ekonomi yang mapan). Namun kini setiap keluarga bisa memilikinya dengan harga semakin terjangkau dari ragam pabrikan televisi. Pada1970-an, televisi bersinergi dengan media lain, yaitu video player. Kemunculan alat-alat teknologi ini semakin menguatkan televisi sebagai media utama untuk hiburan. Maka, televisi pun kini bisa dipadukan dengan DVD, BlueRay, hingga kini sedang mengarah pada penggunaan televisi berbasis internet.

Inovasi dan keunggulan kian hari semakin melambungkan televisi dari bentuk kotak hingga layar datar. Sekarang sedang trend televisi yang berukuran yang tipis, ringan, hemat listrik, hingga dapat digantungkan di tembok. Dengan spesifikasi tersebut, televisi kian tidak memerlukan ruang lebih dibanding pendahulunya yang berukuran besar dan mengangkatnya pun susah. Malah sekarang, ukuran layar besar menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin memiliki televisi.

Namun dibalik segala kelebihan yang ada, jenis televisi yang dipajang di toko-toko elektronik kadang cukup membingungkan. Apa perbedaan antara Plasma TV, LCD TV, dan LED TV? Mungkin Anda sendiri pernah mengalaminya. Apakah perbedaan antara ketiga jenis TV tersebut?

1. TV Plasma atau Plasma Display Panel (PDP)

adalah jenis teknologi TV layar datar sebenernya telah diperkenalkan pada 1936 oleh seorang ahli Fisika, Elektronika, dan penemu dari Hungaria. Produsen IBM, Fujitsu, serta Panasonic telah memelopori penggunaan teknologi televisi jenis plasma ini. Hingga pada 1997, Fujitsu, Philips, juga Pioneer, barulah merilis TV layar datar ukuran 42' dengan teknologi Plasma yang dijual ke pasaran.

Apa itu Plasma Display Panel (PDP)? Ini berasal dari penggunaan sel Plasma, yang merupakan lampu Fluorescent. Fluorescent adalah sumber pencahayaan layar televisi plasma. Dalam plasma TV dimanfaatkan jutaan sel Plasma. Jutaan sel ini diletakkan diantara dua panel layar kaca. Setiap sel yang berisi kombinasi antara gas noble dan sejumlah kecil merkuri yang kemudian diuapkan serta diberi aliran listrik. Dengan demikian, cahaya akan berpendar dan membentuk plasma. Adapun warna sendiri dihasilkan dari fosfor yang terdapat di dalam sel tersebut. Dalam setiap sel berisi fosfor 3 jenis warna utama Red, Green, dan Blue (biasa dikenal dengan istilah RGB). Nah, perbedaan voltage yang diberikan pada tiap sel ini menghasilkan kombinasi warna.

Adapun beberapa keunggulan plasma TV adalah warna hitam yang lebih baik dari LCD TV; Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000); Sudut pandang lebih lebih lebar; Refresh Rate dan Response Time yang cepat; serta mampu meminimalisir tampilan gambar kabur. Namun ada juga kelemahannya yaitu: Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burn-in dan gambar berbayang; Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan, meskipun dalam jangka waktu yang relatif lama; Ukuran lebih berat dari LCD; Menggunakan daya listrik yang lebih besar dibandingkan dengan LCD TV; Ukuran umumnya besar (sampai saat ini jarang yang tersedia di bawah 42 inci).


2. Jenis televisi yang kedua adalah LCD TV.
 
 TV jenis ini di pasaran tampil lebih dulu daripada Plasma. Bahkan mungkin kita biasa mengenal istilah layar LCD di handphone, kalkulator, kamera, atau barang elektronik lainnya. Seiring dengan kemunculan HDTV dan Full HD TV, produk LCD TV juga sekarang tersedia dengan ukuran yang besar. begitu pun masalah harga LCD TV yang semakin terjangkau.

Lalu bagaimana sistem kerja LCD TV? LCD TV bekerja dengan memproduksi gambar hitam dan berwarna dengan melakukan seleksi cahaya yang dipancarkan. Pemancaran cahaya ini dilakukan oleh serangkaian lampu teknologi CCFLs (Cold Cathode Fluorescent Lamps) yang berada di belakang layar. Jutaan CCFLs akan dinyalakan dan dimatikan melalui LCD shutter dengan melewatkan cahaya putih dengan intensitas tertentu. Nah, setiap shutter tersebut digabungkan dengan filter warna yang akan melewatkan warna Red, Green, dan Blue (RGB). Dalam Shutter dan Filter yang berisi sub-pixel ini berukuran sangat kecil. Maka, secara kasat mata sub-fixel tersebut membentuk gabungan yang kita kenal dengan pixel.

Lalu, apa saja keunggulan LCD TV? LCD TV mampu menghasilkan warna yang lebih realistis; Menggunakan teknologi anti glare (tanpa bayangan); Tersedia dalam ragam ukuran; Tidak ada radiasi yang dipancarkan; Dapat digunakan sebagai monitor komputer; Kebutuhan sumber daya listrik yang lebih rendah dibanding Plasma. Namun ada juga kelemahannya, yaitu: Kualitas gambar akan menurun apabila dilihat pada sudut pandang yang lebar; Untuk ukuran yang besar; Refresh Rate dan Response Time yang jauh lebih rendah dibandingkan Plasma (kadang menghasilkan gambar yang kabur).

Selain Plasma TV dan LCD TV, sekarang juga muncul LED TV. Ini merupakan pengembangan dari LCD TV. LED TV menggunakan LED Backlight sebagai pengganti cahaya fluorescent yang digunakan pada jenis LCD TV. Ada dua macam bentuk LED TV yang beredar di pasaran: RGB LED dengan LED yang diletakkan di belakang panel layar, atau EDGE-LED dimana LED diletakkan di sekeliling layar. Pada LED TV, tingkat contrast yang jauh lebih tinggi dibandingkan LCD TV bahkan bisa lebih tinggi daripada Plasma TV. Begitu pula untuk konsumsi listrik yang lebih rendah sekitar 20-30% dibandingkan LCD TV konvensional. Dalam LED TV dibenamkan fitur Digital TV Tuner juga berbagai fitur terbaru lainnya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Audio|Video - Dunia Elektronika - Powered by Blogger - Designed by Dimas -