- Back to Home »
- TV »
- Mengenal Plasma dan LCD TV
Televisi adalah layar kaca yang telah menjadi bagian keluarga modern.
Sejak kemunculannya pertama kali dan seiring dengan berkembangnya
teknologi komunikasi (baca: satelit), televisi menjadi bagian yang tidak
terpisahkan. Pada 1920-an, kotak televisi pertama dijual secara
komersial. Kotak tabung monokrom (hitam-putih) tersebut pada awalnya
menjadi barang mewah yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu
(status sosial-ekonomi yang mapan). Namun kini setiap keluarga bisa
memilikinya dengan harga semakin terjangkau dari ragam pabrikan
televisi. Pada1970-an, televisi bersinergi dengan media lain, yaitu
video player. Kemunculan alat-alat teknologi ini semakin menguatkan
televisi sebagai media utama untuk hiburan. Maka, televisi pun kini bisa
dipadukan dengan DVD, BlueRay, hingga kini sedang mengarah pada
penggunaan televisi berbasis internet.
Inovasi dan keunggulan kian hari semakin melambungkan televisi dari
bentuk kotak hingga layar datar. Sekarang sedang trend televisi yang
berukuran yang tipis, ringan, hemat listrik, hingga dapat digantungkan
di tembok. Dengan spesifikasi tersebut, televisi kian tidak memerlukan
ruang lebih dibanding pendahulunya yang berukuran besar dan
mengangkatnya pun susah. Malah sekarang, ukuran layar besar menjadi daya
tarik bagi mereka yang ingin memiliki televisi.
Namun dibalik segala kelebihan yang ada, jenis televisi yang dipajang di
toko-toko elektronik kadang cukup membingungkan. Apa perbedaan antara
Plasma TV, LCD TV, dan LED TV? Mungkin Anda sendiri pernah
mengalaminya. Apakah perbedaan antara ketiga jenis TV tersebut?
1. TV Plasma atau Plasma Display Panel (PDP)
adalah jenis teknologi TV
layar datar sebenernya telah diperkenalkan pada 1936 oleh seorang ahli
Fisika, Elektronika, dan penemu dari Hungaria. Produsen IBM, Fujitsu,
serta Panasonic telah memelopori penggunaan teknologi televisi jenis
plasma ini. Hingga pada 1997, Fujitsu, Philips, juga Pioneer, barulah
merilis TV layar datar ukuran 42' dengan teknologi Plasma yang dijual ke
pasaran.
Apa itu Plasma Display Panel (PDP)? Ini berasal dari penggunaan sel
Plasma, yang merupakan lampu Fluorescent. Fluorescent adalah sumber
pencahayaan layar televisi plasma. Dalam plasma TV dimanfaatkan jutaan
sel Plasma. Jutaan sel ini diletakkan diantara dua panel layar kaca.
Setiap sel yang berisi kombinasi antara gas noble dan sejumlah kecil
merkuri yang kemudian diuapkan serta diberi aliran listrik. Dengan
demikian, cahaya akan berpendar dan membentuk plasma. Adapun warna
sendiri dihasilkan dari fosfor yang terdapat di dalam sel tersebut.
Dalam setiap sel berisi fosfor 3 jenis warna utama Red, Green, dan Blue
(biasa dikenal dengan istilah RGB). Nah, perbedaan voltage yang
diberikan pada tiap sel ini menghasilkan kombinasi warna.
Adapun beberapa keunggulan plasma TV adalah warna hitam yang lebih baik
dari LCD TV; Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000); Sudut pandang
lebih lebih lebar; Refresh Rate dan Response Time yang cepat; serta
mampu meminimalisir tampilan gambar kabur. Namun ada juga kelemahannya
yaitu: Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan
menimbulkan burn-in dan gambar berbayang; Kualitas gambar akan terus
menurun seiring dengan lamanya penggunaan, meskipun dalam jangka waktu
yang relatif lama; Ukuran lebih berat dari LCD; Menggunakan daya listrik
yang lebih besar dibandingkan dengan LCD TV; Ukuran umumnya besar
(sampai saat ini jarang yang tersedia di bawah 42 inci).
2. Jenis televisi yang kedua adalah LCD TV.
TV jenis ini di pasaran
tampil lebih dulu daripada Plasma. Bahkan mungkin kita biasa mengenal
istilah layar LCD di handphone, kalkulator, kamera, atau barang
elektronik lainnya. Seiring dengan kemunculan HDTV dan Full HD TV,
produk LCD TV juga sekarang tersedia dengan ukuran yang besar. begitu
pun masalah harga LCD TV yang semakin terjangkau.
Lalu bagaimana sistem kerja LCD TV? LCD TV bekerja dengan memproduksi
gambar hitam dan berwarna dengan melakukan seleksi cahaya yang
dipancarkan. Pemancaran cahaya ini dilakukan oleh serangkaian lampu
teknologi CCFLs (Cold Cathode Fluorescent Lamps) yang berada di belakang
layar. Jutaan CCFLs akan dinyalakan dan dimatikan melalui LCD shutter
dengan melewatkan cahaya putih dengan intensitas tertentu. Nah, setiap
shutter tersebut digabungkan dengan filter warna yang akan melewatkan
warna Red, Green, dan Blue (RGB). Dalam Shutter dan Filter yang berisi
sub-pixel ini berukuran sangat kecil. Maka, secara kasat mata sub-fixel
tersebut membentuk gabungan yang kita kenal dengan pixel.
Lalu, apa saja keunggulan LCD TV? LCD TV mampu menghasilkan warna yang
lebih realistis; Menggunakan teknologi anti glare (tanpa bayangan);
Tersedia dalam ragam ukuran; Tidak ada radiasi yang dipancarkan; Dapat
digunakan sebagai monitor komputer; Kebutuhan sumber daya listrik yang
lebih rendah dibanding Plasma. Namun ada juga kelemahannya, yaitu:
Kualitas gambar akan menurun apabila dilihat pada sudut pandang yang
lebar; Untuk ukuran yang besar; Refresh Rate dan Response Time yang jauh
lebih rendah dibandingkan Plasma (kadang menghasilkan gambar yang
kabur).
Selain Plasma TV dan LCD TV, sekarang juga muncul LED TV. Ini merupakan
pengembangan dari LCD TV. LED TV menggunakan LED Backlight sebagai
pengganti cahaya fluorescent yang digunakan pada jenis LCD TV. Ada dua
macam bentuk LED TV yang beredar di pasaran: RGB LED dengan LED yang
diletakkan di belakang panel layar, atau EDGE-LED dimana LED diletakkan
di sekeliling layar. Pada LED TV, tingkat contrast yang jauh lebih
tinggi dibandingkan LCD TV bahkan bisa lebih tinggi daripada Plasma TV.
Begitu pula untuk konsumsi listrik yang lebih rendah sekitar 20-30%
dibandingkan LCD TV konvensional. Dalam LED TV dibenamkan fitur Digital
TV Tuner juga berbagai fitur terbaru lainnya.