- Back to Home »
- Teknologi , TV »
- Teknologi TV Plasma
Posted by : Unknown
Juli 11, 2014
Plasma
Kata plasma
kita kenal sebagai istilah dalam ilmu hayati, terdapat dalam darah
sebagai cairan diantara sel-sel, atau pada makhluk bersel tunggal
sebagai cairan pengisi selnya. lalu apa artinya dalam ilmu fisika ? Mari
kita kenal bintang terdekat kita yaitu matahari, sebagai pengantar
pemahaman yang praktis, ilmiah, dan alamiah yang tentu lebih sederhana
untuk di pahami tentang TV Plasma.
Gambar. Solar flares matahari
Kita
awali dari lapisan atmosfer matahari yaitu corona, selubung matahari
yang berisi kumpulan gas yang terionisasi. Lapisan corona ini jauh lebih
panas dari permukaan matahari itu sendiri, penyebabnya masih
diperdebatkan oleh para ilmuan. Dari permukaan corona ini muncul
semburan semburan yang disebut solar flares. Semburan ini juga
menyebabkan ledakan yang kemudian disebut Coronal Mass Ejections (CME).
Baik solar flares maupun CME bergerak dengan kecepatan yang sangat
tinggi, sekitar 1.000.000 KM/Jam. Angka ini mendekati kecepatan cahaya,
terjadi karena ledakan diatas dan membawa ion-ion hydrogen, helium, dan
unsur lain yang lebih berat. Kumpulan ion-ion gas inilah yang disebut Plasma.
Seperti halnya dalam larutan garam, kumpulan ion-ion tersebut atau muatan plasma menjadi konduktif dan sangat responsip terhadap medan elektromagnetik. Bisa dikatakan korona matahari adalah gudangnya plasma, dan disemburkan tanpa henti ke segala arah hingga batas tata surya (heliosfer). Muatan plasma yang berkecepatan mendekati kecepatan cahaya ini tentulah berbahaya bagi kita, namun kenapa kita tidak merasakan peluru-peluru plasma tersebut yang menghujam tubuh kita ? Apakah atmosfer kita kuat menahan serangan plasma dari matahari tersebut, sedangkan meteor saja yang kecepatannya jauh lebih rendah dari cahaya ada yang tidak habis terbakar dan mendarat di bumi ?
Dulu kala ilmuan menggagas bahwa bumi ini adalah sebuah magnet besar, dengan dua kutub magnet utara dan selatan, selain kutub rotasi sebagai sumbu bumi ini berputar menjadikan siang dan malam. Temuan-temuan ilmiah terus berlanjut hingga pertengahan abab ke 20 digagaskan sebuah konsep magnetosfer, sebuah medan magnetic yang menyelubungi bumi disebelah luar atmosfer. Magnetosfer inilah yang melindungi kehidupan bumi dari serangan plasma matahari. Jarak magnetosfer yang menghadap matahari kira-kira 70000 km dari inti bumi
Seiring dengan berkembangnya zaman sepertinya orang juga mengembangkan teknologi kearah yang lebih maju. Dulu orang biasa menonton TV hitam putih, itupun tidak semua rumah memiliki TV, kalau nonton TV biasanya ngumpul ramai-ramai kayak nonton layar tancap. Tapi sekarang ini TV bukanlah suatu hal yang mewah lagi, bahkan era TV CRT sudah mulai digantikan dengan TV LCD, TV LED, TV PLASMA, sampai ke HP juga ada TVnya. Mungkin di masa yang akan datang masih ada teknologi yang lebih canggih lagi, yang akan memberikan fasilitas dan kenyamanan lebih baik bagi pengguna.
Teknologi Televisi Plasma
Plasma adalah istilah ilmiah yang mengacu kepada gas seperti lampu neon dan xenon yang menyala jika terkena sinar listrik. Prinsip kerja layar plasma hampir sama seperti sebuah lampu neon. Dalam layar Televisi terdapat ribuan titik gambar kecil yang disebut pixel, di dalam televisi berwarna, sebuah pixel terdiri dari 3 warna yaitu merah, hijau dan biru. Di dalam TV plasma pixel terdiri dari penggabungan gas neon atau xenon, dalam satu layar TV Plasma terdapat ratusan ribu pixel, tiap-tiap pixel ini terjepit oleh plat bermuatan listrik, jadi apabila plat tersebut di aliri arus listrik maka plasma akan bersinar. Ringkasnya, plasma ini akan digabungkan dengan rangkaian Tuner TV dan komponen-komponen audio video lainnya sehingga dapat menangkap siaran TV dan menampilkan gambar pada layar yang dapat kita lihat dengan mata.
Gambar. Televisi Plasma
Plasma adalah salah satu alternatif teknologi. Untuk menampilkan gambar berwarna, teknologi plasma menggunakan kombinasi fosfor merah, hijau, dan biru. Tetapi, berbeda dengan teknologi CRT, plasma memberi muatan kepada kantung-kantung yang berisi gas neon dan xeon yang berada di antara dua panel gelas.
Analogi mudahnya, jika CRT hanya berisi sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray tube), maka plasma terdiri dari satu juta tabung fluorescent berukuran sangat kecil. Ketika tabung fluorescent tersebut diberi muatan, gas neon dan xeon akan mengeluarkan foton ultraviolet. Kemudian foton menumbuk fosfor yang akan mengeluarkan cahaya berwarna. Kombinasi cahaya ini akan menghasilkan gambar di televisi. Masalah yang muncul di layar plasma berkisar pada kinerja fosfor yang mengeluarkan cahaya. Kinerja fosfor akan menurun seiring berjalannya waktu. Jika kinerja fosfor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan saat fosfor ditumbuk foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio kontras sendiri akan mengalami penurunan sebesar 50 persen dalam waktu penggunaan 4 – 5 tahun. Sedangkan untuk aspek brightness (rasio terang), beberapa produsen mengklaim, penurunan sebesar 50 persen, baru akan terjadi setelah penggunaan selama 60.000 jam (15 tahun penggunaan normal).
Gambar. Komposisi Plasma Display Panel
Plasma
memungkinkan diproduksi dengan ukuran diagonal layar lebih besar dari
LCD. Selain itu, plasma dapat dilihat secara jelas dari berbagai sudut
dibandingkan teknologi LCD saat ini. Hanya saja plasma kalah kelas dari
segi jumlah konsumsi listrik dan berat layar dibandingkan LCD. Tetapi
dari segi harga, keduanya memang belum mampu mengalahkan layar CRT. Jika
Anda memiliki anggaran cukup besar, untuk mengganti CRT anda, LCD atau
plasma bisa menjadi pilihan. Terlebih lagi, jika layar CRT Anda telah
mengajukan pensiun dini dari ruang keluarga. Jika anggaran belum cukup,
ada baiknya mempertimbangkan teknologi CRT layar datar. Atau sebaiknya
menunggu beberapa waktu sampai ada perbaikan-perbaikan pada kedua
teknologi tersebut, khususnya LCD dan turunnya harga sampai pada tingkat
yang wajar.
Keunggulan dan Kelemahan TV Plasma
Adapun keunggulan dan kelemahan TV Plasma adalah :
a. Keunggulan :
- Menghasilkan warna hitam yang lebih baik dari LCD
- Contras rasio yang tinggi ( 1 : 2.000.000 )
- Sudut pandang lebih lebar
- Refresh rate dan response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur
- Plasma hanya butuh sekitar satu koma sekian mili second untuk proses polarisasinya.
- Dapat diaplikasikan untuk teknologi layar sentuh/touch screen.
- Gambar diam yang di tampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burn-in dan gambar berbayang.
- Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan, meskipun dalam jangka waktu yang relative lama.
- Lebih berat dari LCD
- Menggunakan daya listrik yang lebih besar dibandingkan dengan LCD TV
- Ukuran umumnya tidak tersedia di bawah 42 inchi.
- Mengandung Mercury (air raksa), untuk proses daur ulang dapat mencemari lingkungan